MPSI Dukung Menkeu Perangi Rokok Ilegal

Reporter: M. Anang Febri

blokBojonegoro.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan komitmen pemerintah melindungi industri rokok nasional dari ancaman rokok ilegal dan kebijakan cukai yang tidak proporsional. Pernyataan itu diapresiasi Ketua Paguyuban Mitra Produksi Sigaret Seluruh Indonesia (MPSI), Dr. H. Sriyadi Purnomo, yang menilai langkah Menkeu memberi harapan bagi jutaan pekerja, petani, dan UMKM di sektor kretek tangan (SKT).

Sriyadi menyebut perhatian pemerintah melalui Menkeu menjadi sinyal positif bagi keberlangsungan industri rokok padat karya.

"Kami menyambut baik perhatian Bapak Menteri Keuangan. Cukai memang instrumen penting bagi fiskal dan kesehatan, namun harus dijalankan dengan proporsional agar tidak mematikan industri padat karya seperti kretek tangan," ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (20/9/2025).

Ia menegaskan, peredaran rokok ilegal jelas merugikan negara dan mengancam industri lokal. Karena itu, MPSI mendorong pemerintah memperkuat pengawasan di lapangan serta membuka ruang dialog dengan pemangku kepentingan.

"Perlindungan terhadap industri rokok dalam negeri adalah bentuk keberpihakan pada jutaan keluarga petani, buruh, dan UMKM. Kami siap bersinergi dengan pemerintah untuk memastikan kebijakan berjalan adil dan tepat sasaran," tandasnya.

Sebelumnya, Menkeu Purbaya menyoroti tingginya tarif cukai rokok yang rata-rata mencapai 57 persen. Ia mengaku heran dengan kebijakan tersebut, meski memahami tarif tinggi diterapkan untuk menekan jumlah perokok.

“(Tapi) ada cara mengambil kebijakan yang agak aneh untuk saya. Saya bertanya, ‘Cukai rokok bagaimana? Sekarang berapa rata-rata?’ ‘Lima puluh tujuh persen.’ ‘Wah, tinggi amat,’ kira-kira begitu,” ucap Purbaya dalam media briefing di Jakarta pada Jumat 19 September 2025 lalu.

Ia juga menyoroti maraknya rokok ilegal asal Tiongkok yang masuk ke Indonesia dan merugikan industri nasional. Purbaya menegaskan bakal menindak tegas peredaran rokok palsu yang beredar melalui jalur online.

"Pasar mereka saya lindungi, dalam pengertian, yang online-online, yang (rokok) palsu itu saya larang. Hati-hati mereka yang palsu-palsu, akan kita mulai kejar satu-satu!" tegasnya.

Menkeu memastikan dalam waktu dekat akan berkunjung ke Jawa Timur untuk melihat langsung geliat industri rokok sebagai salah satu penopang penerimaan negara. Langkah ini juga menjadi bentuk komitmen pemerintah menjaga keberlangsungan industri padat karya tersebut. [feb/mad]