21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |   14:00 . Wakil Wamen Komdigi Nezar Patria Lantik Pengurus AMSI Jatim 2024-2028   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Fokus

  • Tuesday, 22 August 2017 12:00

    Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (18)

    Tragedi Penghadangan Serdadu di Selatan Bojonegoro

    Tragedi Penghadangan Serdadu di Selatan Bojonegoro Pasukan Gerilya (Pager) Desa yang telah dibentuk usai rapat koordinasi di Gondang yang dipimpin oleh Letkol Sudirman (Letjen purn) pada tanggal 2 dan 3 Maret 1949, selanjutnya pada tanggal 27 Maret, anggota-anggota Pager Desa Ngujung dan Pandantoyo yang sedang menjalankan tugas jaga, memberikan laporan kepada pos TNI di Temayang mengenai pasukan Belanda yang sedang bergerak menuju selatan, yakni lereng Gunung Pandan.

    read more

  • Monday, 21 August 2017 12:00

    Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (17)

    Kemenangan Gerilya Diawali dari Gondang

    Kemenangan Gerilya Diawali dari Gondang Pada lereng utara Pegunungan Kendeng yakni mulai Sugihwaras, Bubulan hingga Ngambon, Bojonegoro menjadi tempat dan kedudukan unsur-unsur pimpinan militer dan sipil pada masa agresi militer Belanda ke dua.

    read more

  • Saturday, 19 August 2017 12:00

    Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (16)

    Hari-Hari Menjelang Pertempuran Letda Soetjipto

    Hari-Hari Menjelang Pertempuran Letda Soetjipto Setelah menyelesaikan misi penghadangan Belanda di Mondokan, sisi barat kota Tuban, 9 Januari 1949, Letda Soetjipto langsung mengungsikan dua pasukannya yang terluka ke tempat perawatan kesehatan milik pejuang di Desa Tlogonongko, Kecamatan Semanding. Sementara dia sendiri, setelah memperkuat pasukan gerilya di wilayah Merakurak dan Montong kembali lagi ke pos pertahanan di Desa Saringembat, Kecamatan Singgahan.

    read more

  • Friday, 18 August 2017 12:00

    Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (15)

    Medan Pertempuran di Tuban Selatan

    Medan Pertempuran di Tuban Selatan Sumur-sumur minyak mentah adalah salah satu kunci kedatangan pasukan Belanda ke Indonesia. Di Tuban, sumur-sumur minyak mentah itu berada di wilayah selatan, berbatasan langsung dengan Kabupaten Bojonegoro dan Cepu, Blora.

    read more

  • Thursday, 17 August 2017 12:00

    Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (14)

    Letda Soetjipto, Mimpi Buruk Pasukan Belanda di Mondokan

    Letda Soetjipto, Mimpi Buruk Pasukan Belanda di Mondokan Letda Soetjipto, namanya diabadikan di sebuah patung dan jalan di sisi barat kota Tuban. Jalan dan tempat patung itu berdiri, dulunya adalah medan pertempuran yang menjadi saksi tangkasnya pasukan Letda Soetjipto mempermainkan pasukan Belanda yang bersenjata lebih canggih.

    read more

  • Wednesday, 16 August 2017 12:00

    Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (13)

    Panik, Tembakan Musuh dan Lawan Sulit Dikenal

    Panik, Tembakan Musuh dan Lawan Sulit Dikenal Usai terjadi pertempuran perjumpaan pada 11 Februari 1949 yang mengakibatkan gugurnya Letmuda Suwolo, selanjutnya, pada hari Minggu 20 Februari 1949 pagi, pasukan Belanda melakukan gerakan. Sasarannya ada Dander, dengan menggunakan tiga poros berkekuatan sekitar satu kompi.

    read more

  • Tuesday, 15 August 2017 12:00

    Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (12)

    Belanda Kuasai Jalan Bojonegoro-Babat

    Belanda Kuasai Jalan Bojonegoro-Babat Lubang-lubang dan batang-batang pohon pohon sengaja dipasang malang melintang pada jalan Bojonegoro - Babat, agar tentara Belanda dengan kendaraanya susah melintasi jalan tersebut.

    read more

  • Monday, 14 August 2017 12:00

    Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (11)

    Pos Pertahanan Koro dan Ranjau Pejuang di Jatigembol

    Pos Pertahanan Koro dan Ranjau Pejuang di Jatigembol Pusat Kecamatan Montong berhasil dikuasai kompeni sejak serbuannya pada 21 April 1949 silam. Sejak itulah, serdadu Belanda membuat pos militer di salah satu bangunan (sekarang Polsek Montong) untuk memperkuat kekuasaannya.

    read more

  • Saturday, 12 August 2017 12:00

    Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (10)

    Barisan Pejuang Bertempur dengan Perut Kosong di Beron

    Barisan Pejuang Bertempur dengan Perut Kosong di Beron Agresi Militer ke II yang dilakukan pasukan Belanda di Indonesia, termasuk di Tuban-Bojonegoro, memuat banyak kisah. Berbeda dengan serdadu Belanda yang bertempur dengan persenjataan lengkap, tenaga profesional, dan logistik yang cukup, tentara dan barisan rakyat pejuang justru sebaliknya, bertempur dengan persenjataan yang terbatas.

    read more

  • Friday, 11 August 2017 12:00

    Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (9)

    100 Ledakan di Kaliketek, Hingga Gugurnya Lettu Suyitno

    100 Ledakan di Kaliketek, Hingga Gugurnya Lettu Suyitno Sekitar tujuh hari sebelum dilakukan penyerbuan ke Bojonegoro, Belanda telah menyiapkan jembatan darurat di Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, tepi Bengawan Solo. Tempat itu juga yang menjadi kontak senjata dengan pasukan Ronggolawe yang bertugas mempertahankan kota. Terbentang Bengawan Solo dengan lebar sungai masih 80 meter saat itu, antara pasukan Ronggolawe dengan Belanda terjadi baku tembak.

    read more

blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat