Kontributor: Fadilah*
blokBojonegoro.com - Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, khususnya yang kental dengan nilai adat,budaya serta keagamaan, kehadiran buah hati selalu disambut dengan penuh rasa syukur.
Sejak masa kehamilan bahkan sampai kelahiran bayi ke dunia, ditandai dengan rangkaian acara syukuran yang sesuai dengan ketentuan adat dan agama. Mulai dari syukuran kehamilan tujuh bulanan, kelahiran, pemberian nama, dan syukuran 40 hari kelahiran bayi.
Setiap prosesi ini adalah simbol doa, makna yang mendalam, ucapan rasa syukur hingga harapan.
Apa aja sih tradisi dan makna apa yang terkandung didalamnya? Yukk cari tahu lebih lanjut.
Syukuran Tujuh Bulan Kehamilan
Syukuran usia kehamilan tujuh bulan atau yang di kenal dengan istilah mitoni atau tingkeban di Jawa. Yaitu tradisi yang dilakukan saat usia kandungan memasuki tujuh bulan. Angka tujuh dipercaya sebagai simbol keberkahan dan keselamatan.
Tujuan dari acara tingkeban atau mitoni ini adalah mendoakan ibu dan sang janin agar selamat dan dimudahkan saat persalinan nantinya.
Syukuran Kelahiran
Setelah kelahiran sang buah hati yang dinantikan, pihak keluarga mengadakan syukuran sebagai wujud rasa syukur atas kelahiran sang bayi. Di jawa biasanya disebut brokohan.
Tradisi ini biasanya dilakukan dengan acara doa bersama, pemberian sedekah atau makanan kepada orang sekitar sebagai bentuk syukur hingga acara aqiqah (bagi umat Islam) yaitu dengn penyembelihan kambing sebagai bentuk ketaan kepada Allah SWT.
Pemberian Nama Bayi
Pemberian nama bayi adalah moment yang sangat penting, karena nama dipercaya mengandung doa serta harapan. Dalam Islam, pemberian nama bayi biasanya dilakukan pada hari ketujuh kelahiran bersamaan dengan aqiqah.
Namun, beberapa budaya lain proses ini dilakukan sesuai dengan adat dan tradisi masing masing keluarga.
Nama sering kali menggambarkan harapan orang tua dan doa, seperti kelak agar anak akan menjadi pribadi yanf beraklak mulia dan sukses dimasa depan.
Syukuran 40 Hari Kelahiran
Setelah bayi berusia 40 hari, diadakan syukuran 40 hari kelahirannya. Acara ini diadakan untuk mensyukuri kelahiran bayi dan ibu setelah 40 hari masa nifas. Ditandai dengan ritual seperti pembacaan doa dan cukur rambut bayi sebagai bentuk pembersihan diri serta rasa syukur atas kehadiran anggota baru yang telah lahir. [mad]
*Magang Redaksi dari SMKN Dander Kabupaten Bojonegoro
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published