Reporter: M. Anang Febri
blokBojonegoro.com - Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama Pemkab Bojonegoro dan Ademos meluncurkan program Dosen Pulang Kampung 2025 di Panggon Sinau Bareng Ademos, Dolokgede. Kegiatan ini menjadi langkah nyata untuk membawa produk kebanggaan Bojonegoro ke pasar global melalui pelatihan inovasi pangan dan kemasan berkelanjutan.
Mengusung tema "Keamanan Pangan dan Re-Desain Kemasan untuk Mendukung Produk UMKM Berdaya Saing Ekspor", kegiatan ini diikuti sekitar 50 pelaku UMKM sektor pangan, herbal, batik, dan kerajinan. Dua pakar IPB asal Bojonegoro, Prof. Dr. Endang Warsiki dan Prof. Dr. Chusnul Arif, memimpin langsung pelatihan yang memadukan kearifan lokal dengan standar internasional.
"Program ini kami rancang agar UMKM memiliki produk unggulan yang kompetitif hingga level ekspor, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Prof. Endang Warsiki, Ketua Tim Kegiatan.
Dari IPB University, Prof. Dr. Ir. Pudji Mulyoni menegaskan bahwa ilmu pengetahuan harus memberi dampak langsung bagi masyarakat.
"IPB ingin terus berkontribusi melalui dosen-dosen daerah agar hasil riset kampus dapat dirasakan nyata di lapangan," ungkapnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro, Amir Syahid, menyambut positif inisiatif tersebut.
"Program seperti ini sangat bermanfaat. Kami siap menindaklanjuti dengan kolaborasi konkret demi memperkuat daya saing UMKM Bojonegoro," tegasnya.
Ketua Ademos, A. Shodiqurrosyad, menyebut program ini sebagai pencerahan bagi pelaku UMKM.
"Selama ini banyak produk bagus tapi terhambat oleh standar kemasan dan keamanan pangan. Kolaborasi ini memberi kami peta jalan jelas untuk menembus pasar global," ujarnya.
Senada, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Retno Wulandari, mengapresiasi kegiatan ini.
"Kami memperkuat sinergi lintas sektor agar UMKM mampu memenuhi standar global, dari keamanan pangan hingga desain kemasan," katanya.
Bagi peserta, kegiatan ini menjadi ruang belajar sekaligus penguatan mental untuk melangkah lebih jauh. Mereka pulang membawa ilmu, jejaring, dan keyakinan baru bahwa produk Bojonegoro siap bersaing di pasar dunia.
Program Dosen Pulang Kampung 2025 menjadi bukti nyata sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat—menumbuhkan optimisme baru menuju Bojonegoro yang adaptif dan berdaya saing internasional. [feb/mad
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published