Reporter: M. Anang Febri
blokBojonegoro.com - Halaman MAN 1 Bojonegoro tampak semarak pada Sabtu (1/11/2025). Ratusan siswa berseragam rapi menyambut kedatangan empat mahasiswa pascasarjana dari berbagai negara dalam kegiatan Culture Camp by Foreign Graduate Students. Acara ini menjadi jembatan budaya sekaligus ruang belajar global bagi para siswa madrasah unggulan tersebut.
Kegiatan ini digelar berkat kolaborasi antara Unit Kerjasama Internasional (UKI) STIE Cendekia Bojonegoro dengan MAN 1 Bojonegoro. Melalui program ini, kedua lembaga berupaya menghadirkan pengalaman lintas budaya yang langsung menyentuh ruang kelas, memperluas wawasan siswa terhadap dunia global.
Empat mahasiswa asing yang hadir adalah Nori Susanna Vander Donk dari Belanda, Brandon Obace Twomo dari Uganda, Lovelace Nil dari Ghana, dan David Ochieng’ Agit dari Kenya. Mereka berbagi cerita tentang kehidupan, pendidikan, dan budaya di negara masing-masing, disambut antusias oleh para siswa.
Suasana di kelas menjadi hangat dan interaktif. Para siswa bergiliran bertanya, tertawa, dan bahkan mengajarkan permainan tradisional Indonesia kepada para tamu. Momen sederhana namun sarat makna ini menunjukkan semangat keterbukaan dan rasa ingin tahu generasi muda Bojonegoro.
Kepala MAN 1 Bojonegoro, Eko Supriyanto, M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari cita-cita besar madrasah untuk menembus kancah internasional.
"Kami ingin menanamkan semangat go internasional pada seluruh siswa, terutama di MAN 1 Bojonegoro. Mereka harus percaya diri bahwa bisa berinteraksi dan berprestasi di dunia global," tegasnya.
Kegiatan Culture Camp ini juga menjadi bagian dari implementasi program kerja sama internasional yang telah terjalin antara STIE Cendekia Bojonegoro dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Ketua Yayasan STIE Cendekia Bojonegoro, Yasmani, menjelaskan bahwa program ini sudah berjalan dua tahun terakhir dan terus dikembangkan.
"Program Go Internasional ini memberi kesempatan bagi anak-anak untuk ikut dalam kegiatan luar negeri dan berinteraksi langsung dengan mahasiswa asing. Alhamdulillah, ini menumbuhkan rasa syukur dan semangat baru. Kami berharap dukungan dari Kepala MAN terus berlanjut agar sinergi ini semakin kuat," ujarnya.
Antusiasme siswa pun terlihat nyata. Dua siswa dari kelas XI E Taruna, Kiya dan Okta, mengaku kegiatan ini sangat berkesan.
"Seru banget, bisa ngobrol langsung dengan mahasiswa luar negeri. Jadi makin semangat belajar bahasa Inggris," kata Okta.
"Kalau bisa jangan cuma setahun sekali, tapi tiga bulan sekali. Biar lebih sering belajar bareng dan makin berani ngomong bahasa Inggris," tambah Kiya.
Menariknya, pada hari Kamis dan Jumat sebelumnya, MAN 1 Bojonegoro juga kedatangan tamu dari Belanda, Mr. Cio, yang turut berbagi pengalaman dan memperkenalkan budaya Eropa kepada para siswa.
Rangkaian kegiatan internasional seperti ini menjadi bukti bahwa madrasah kini bukan sekadar ruang belajar agama, tetapi juga tempat menumbuhkan jiwa global. Dari Bojonegoro, semangat go internasional itu mulai tumbuh, yakni dari kelas sederhana, oleh anak-anak yang siap menyapa dunia. [feb/mad]
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published