Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bojonegoro menegaskan, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) harus berupa uang tunai, bukan sembako.
Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) yang dialokasikan untuk masyarakat desa yang terdampak Covid-19 (virus Corona) di Kabupaten Bojonegoro terus disalurkan. Hingga hari ini, Rabu (13/5/2020) ada 230 desa di Kabupaten Bojonegoro telah menyalurkan BLT DD.
Pandemi Covid-19 berdampak di masyarakat, sehingga membuat pemerintah pusat sampai daerah banyak menggelontorkan bantuan kepada masyarakat. Mulai dari Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) program Kemendes, Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kemensos dan bantuan yang lainnya.
Merasa Tak Berhak, Kembalikan Bantuan Kemensos RI
Total 184 Desa Sudah Cairkan BLT Dana Desa
Desa-desa di Kabupaten Bojonegoro mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa (DD) kepada warganya yang terdampak Virus Corona (Covid-19). Sebanyak 184 desa telah mencairkan BLT tersebut, dari total 419 desa di Bojonegoro.
Dari 419 desa di Kabupaten Bojonegoro, 131 desa sudah memberikan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) kepada warga terdampak pandemi Corona atau COVID-19. Dengan total keseluruhan, ada sebanyak 9.671 Kepala Keluarga (KK) atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mendapat bantuan.
Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah mengingatkan desa agar Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) untuk warga yang terdampak virus corona (Covid-19) tak boleh dibagikan merata kepada semua warga dengan alasan apapun.
Dari 18 Desa yang ada di Kecamatan Kalitidu, baru 5 desa yang telah menyalurkan BLT DD kepada warga desa yang terdampak akibat pandemi covid 19, Senin (4/5/2020). Kelima desa itu Panjunan, Brenggolo, Pungpungan, Ngujo dan Grebengan.
Warga 5 desa di Kecamatan Kalitidu, Senin (4/5/2020) menerima penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) yang dilaksanakan di Kantor Balai Kecamatan Kalitidu.