Warga Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, kembali menggelar tradisi tahunan, yakni Grumbeg'an pada Jumat (12/9/2025). Acara ini dimulai pagi itu mengambil start Lapangan Dusun Karang dan berakhir di Balai Desa Tanjungharjo.
Suasana di Gunung Panji, Desa Tondomulo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Rabu (5/6/2024) begitu ramai. Tampak 2 kelompok pemuda masing-masing berkaos hitam dan putih saling lempar nasi seperti sedang tawuran.
.jpg)
Warga Desa Pucangarum Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, setiap tahun menggelar acara sedekah bumi, pasca panen raya, kegiatan sedekah bumi merupakan wujud syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan anugrah rezeki yang berlimpah.
Proses pembelajaran pada siswa tidak hanya dilakukan didalam kelas, namun juga diterapkan diluar ruangan. Seperti SDN Ngulanan 1 Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro, yang mengikuti sedekah bumi yang diadakan di Desa Ngulanan Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro, Jum'at (1/9/2023), siang, untuk mengenalkan tradisi lokal kepada seluruh siswa.
Tahun Ini TITD Hok Swie Bio Gelar Sedekah Bumi Berbeda
Nyadaran atau Sedekah Bumi adalah bentuk rasa syukur terhadap Tuhan yang maha esa atas rizki yang telah diberikan berupa sandang, pangan dan papan kepada masyarakat.
Tradisi Sedekah Bumi merupakan salah satu bentuk ritual tradisional masyarakat di pulau Jawa yang sudah berlangsung secara turun-temurun. Tradisi tersebut sudah menjadi salah satu bagian dari masyarakat yang sangat lekat dengan budaya Jawa.
Meski cuaca panas menyengat, warga Dusun Kedungrejo Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro, tetap menggelar tradisi "Manganan" atau sedekah bumi, Jumat (12/7/2019) siang, di salah satu pasar Kawak atau di sebuah pohon jenis ringin besar.
Kebudayaan yang ada di Indonesia begitu banyak mulai dari kesenian, budaya dan religi. Salah satunya adalah tradisi sedekah bumi yang tetap dilestarikan warga Dusun Kaliglonggong, Desa/Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro. Warga melangsungkan kegiatan tersebut di Sendang Kelor yang masuk area Lapangan Banyuurip.
Selain 4 gunungan yang dikirab dari Balai Desa Campurejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro menuju Makam Manis, ada juga 2 bentuk alu dan lumpang raksasa yang berhiaskan padi, buah serta sayur.