Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Pemulung di TPA ini Tetap Bertahan di Tengah Pandemi

blokbojonegoro.com | Saturday, 21 November 2020 13:00

Pemulung di TPA ini Tetap Bertahan di Tengah Pandemi

Kontributor: Ulyatin

blokBojonegoro.com - Masa pandemi Covid-19 berdampak di berbagai sektor, terutama perekomian. Tidak hanya merenggut ekonomi kalangan ke atas maupun menengah, bahkan kalangan bawah terdampak.

Hal itu, juga dirasakan oleh Rasmi, pemulung yang mengais barang-barang di antara sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro. Di tempat tersebut, tampak juga beberapa orang pemulung yang juga mengais barang-barang yang masih bisa dijual pada tukang rosok.

Rasmi, wanita 60 tahun ini mengaku bekerja di TPA itu bersama beberapa tetangganya. Sudah hampir 20 tahun, Rasmi menjadi pemulung di TPA Banjarsari. Meski pemulung, namun untuk menjalankan aktifitas di TPA tidak sembarangan. Harus melakukan pendaftaran dan didata oleh pihak TPA dan tidak dipungut biaya.

Rasmi mengaku, tidak banyak penghasilan sebagai pemulung, mereka hanya mengais rezeki buat makan dengan keluarga setiap harinya.

“Penghasilan saya dulu sebelum pandemi lumayan banyak, bahkan mencapai 50-70 ribu dalam seharinya. Di masa pandemi ini, penghasilan saya menurun drastis. Kadang 30 ribu, kadang juga Cuma 15 ribu. Sekilonya aja sekarang cuma 1000 rupiah. Tapi Alhamdulillah kalau saya bisa membawa botol sampai 30 kilo untuk saya jual,” ujar Rasmi.

Ibu dari 3 anak ini memilih menjadi pemulung di TPA, dikarenakan sulit sekali mencari berbagai macam sampah di rumah-rumah dan di jalan. Dulu ibu dirinya sempat mencari botol maupun plastik di sekitar rumahnya dan di jalan. Dengan penghasilan seadanya, Rasmi selalu bersyukur selalu diberi kesehatan agar tetap bisa bekerja.

Barang yang diambil dari mengais di sampah oleh Rasmi hanyalah botol. Dirinya ia tidak mencari plasti atau yang lainnya. Menurutnya, penjualan botol sedikit lebih mahal daripada plastik. Selain itu, dirinya juga mudah mengangkutnya dengan sepeda motor untuk dijual lagi.

“Saya bersyukur sekali bisa menjadi salah satu pemulung di sini, setiap hari dapat memilah botol semau saya, walaupun penghasilannya kadang hanya cukup dibuat beli bensin pulang pergi saya. Saya ikhlas menerimanya," imbuhnya. [uly/ito]

Tag : Ingat pesan ibu, pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan, cuci tangan pakai sabun, satgas covid 19, covid 19



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini