Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Target Penanganan Kurang Gizi di Bojonegoro Minim

blokbojonegoro.com | Friday, 27 January 2017 06:00

Reporter: Joel Joko
 
blokBojonegoro.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro setiap tahun menargetkan penurunan persentase kasus kurang gizi. Sayangnya target penanganan kurang gizi masih minim yakni 0,010 persen.
 
Tahun 2015 pada angka kurang gizi 0,035 persen dan di tahun 2016 menurun menjadi 0,025 persen. Untuk menekan angka kurang gizi,  Dinkes Bojonegoro selalu melakukan sosialisasi terkait pentingnya gizi khususnya pada anak-anak atau Balita.
 
Ahmad Hernowo, Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Bojonegoro mengatakan, penyebab gizi buruk pada anak ada beberapa faktor di antaranya adalah pola asuh yang salah, berat badan lahir rendah serta penyakit bawaan sejak lahir.
 
"Penyebab gizi buruk adalah 52,3 persen dikarenakan pola asuh yang salah dan karena Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan selebihnya karena penyakit bawaan," jelas Hernowo.
 
Salahnya pola asuh pada anak terutama pemberian Air Susu Ibu (ASI), merupakan angka tertinggi pada kasus kurang gizi, khususnya pada balita di usia 0-6 bulan. Di usia ini balita harus mendapatkan asupan ASI ekstra.  
 
Sementara bagi balita yang kurang gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro akan melakukan pendampingan, dengan pemeriksaan rutin di setiap minggunya. Diharapkan masyarakat sejara rutin memeriksakan balitanya ke Posyandu serta berkonsultasi apabila anaknya mengalami penurunan berat badan atau kelebihan berat badan, karena hal ini akan berdampak kurang baik bagi anak.
 
Dinkes juga akan terus memberikan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya memperhatikan gizi pada anak dan akan memberikan makanan tambahan bagi balita yang kurang Gizi. Serta akan membentuk Kelompok Pendukung ASI (KAPSI). [oel/lis]

Tag : gizi, target, balita



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini