21:00 . Latih Penghulu Agar Tidak Sekadar Pengadministrasi Akad Nikah   |   20:00 . Lasuri: Jika DBH Migas Masuk Tepat, SiLPA Bisa Tambah Besar   |   19:00 . Serapan APBD Bojonegoro 2025 Rendah, Baru 28 Persen dari Rp7,9 Triliun   |   18:00 . Ketua Dekranasda: Produk Kerajinan Bojonegoro Tembus Internasional   |   17:00 . Bupati Wahono Berangkatkan Ratusan Mahasiswa KKM IKIP PGRI Bojonegoro   |   16:00 . Pengrajin Handicraft Jawa Timur Gelar Gathering di Bojonegoro, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah   |   15:00 . Latih Siswa SDN Sranak Kelola Limbah Plastik dan Kertas Jadi Tempat Pensil   |   13:00 . Latih KDMP Sranak, Kades Berharap Bisa Segera Jalan   |   12:00 . Menuju UNESCO Global Geopark, Bojonegoro Gandeng BRIN   |   11:00 . Kurangi Sampah di Sekolah dan Madrasah, KKN UNUGIRI Cetuskan Gerakan KURASAKI   |   10:00 . Dari Pagar hingga Musholla, SDN Soko IV Bangkit Lewat Sentuhan TMMD   |   09:00 . GAYATRI Bojonegoro, Ayam Mulai Bertelur   |   08:00 . Program GAYATRI Bojonegoro, Ayam Mulai Bertelur, Terbukti Beri Bukti   |   06:00 . Tomat, Rahasia Alami Kulit Sehat dan Bercahaya   |   21:00 . Hasil CKG SMPN 1 Padangan Bojonegoro, Puluhan Siswa Terindikasi Hipertensi-Anemia   |  
Thu, 07 August 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Benarkah Rutin Lari Berbahaya untuk Lutut?

blokbojonegoro.com | Monday, 20 February 2017 07:00

Benarkah Rutin Lari Berbahaya untuk Lutut?

Reporter: -

blokBojonegoro.com -
Lutut nyeri dan cedera nyeri sendi lain, sering menjadi penyakit langganan para pelari. Namun, benarkah rutin berlari buruk bagi lutut dan sendi?

Sebuah penelitian baru menemukan bahwa berlari santai selama 30 menit justru benar-benar dapat menurunkan peradangan di sendi lutut pelari.

Studi kecil yang dipublikasikan dalam European Journal of Applied Physiology, para peneliti dari Brigham Young University (BYU) melibatkan 15 pelari sehat berusia 18 sampai 35 tahun ke laboratorium di mana mereka mengambil sampel darah dan cairan sendi lutut sebelum dan setelah peserta berlari selama 30 menit.

Para peneliti berekspektasi akan menemukan peningkatan molekul yang memicu peradangan dalam cairan lutut peserta setelah mereka berlari, tetapi nyatanya tidak.

Sebaliknya, peneliti menemukan bahwa penanda pro-inflamasi justru menurun setelah 30 menit berlari.

"Itu mengejutkan," kata penulis studi Matt Seeley, seorang profesor olahraga di BYU. "Kami berharap molekul meningkat, tapi yang terjadi sebaliknya."

Seeley menekankan bahwa kekurangan dari studi tersebut adalah jumlah orang yang sedikit dan hanya melihat risiko inflamasi setelah orang tersebut berlari, tidak pada satu minggu atau satu bulan kemudian.

Tapi Seeley mengatakan, timnya berencana untuk melakukan penelitian yang sama di lebih banyak orang dan jangka waktu lebih lama di masa depan.

Dr Brian Feeley, seorang ahli bedah ortopedi di University of California, San Francisco, mengungkapkan bahwa bagi banyak pelari, sesi 30 menit relatif singkat, sehingga relatif aman bagi lutut dan sendi. Namun, lari jarak jauh dengan waktu lebih dari 30 menit tidak selalu aman.

Penelitian lain yang melibatkan pelari marathon, telah menemukan adanya perubahan di tulang rawan yang bisa meningkatkan potensi cedera yang dapat bertahan selama berbulan-bulan.

Feeley melanjutkan, berlari jarak jauh, seperti marathon, dapat mengakibatkan situasi di mana lutut menjadi kurang mampu untuk mengurangi peradangan, menyebabkan potensi degenerasi sendi.

Faktor-faktor lain, seperti berat badan atau genetika, juga dapat berkontribusi apakah seseorang lebih mungkin untuk mendapatkan arthritis atau cedera lainnya karena berlari.

Untuk itu, bila Anda memilih lari sebagai olahraga rutin, ambillah jarak dekat, dilakukan dengan santai, tidak lebih dari 30 menit.

Meski demikian, baik Seeley dan Feeley setuju bahwa melakukan olahraga lari, jauh lebih sehat ketimbang tidak lari sama sekali.

Sumber: http://health.kompas.com/read/2017/02/17/111500623/
benarkah.rutin.lari.berbahaya.untuk.lutut.

Tag : lari, nyeri, lutut



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat