Ternak Burung, Pria Balen Raup Omzet 30 Juta per Bulan
blokbojonegoro.com | Saturday, 17 February 2018 21:00
Reporter : Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Tren semakin banyaknya penggemar burung dan sering diadakannya lomba burung berkicau, ternyata menjadi peluang bisnis rumahan yang bisa menghasilkan omzet puluhan juta sampai ratusan juta rupiah setiap bulannya.
Salah satunya adalah penggemar burung asal Desa Kabunan, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, yang berhasil menernak burung Murai, Kenari dan Lover Bird. Bahkan, beberapa hasil ternakanya khususnya burung murai ada yang laku sampai 16 juta pe ekornya.
"Sekitar beberapa bulan yang lalu ada pembeli yang menawar 16 juta dan mungkin digunakan untuk perlombaan," ungkap Muhammad Yahya.
Pria 50 tahun ini menjelaskan, di antara ketiga burung Kicau yang diternak, burung murailah yang mempunyai harga yang tergolong paling stabil sendiri dan dirasa banyak peminantnya. Bahkan, banyak pembeli yang berasal dari luar provinsi, seperti Jawa Tengah, Jawa barat dan Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.
"Kalau kenari sekarang di daerah Jawa Timur mulai lesu, namun untuk daerah Jawa Tengah mulai terlihat keramaianya (Perlombaan)," lanjut pria yang akrab disapa Yahya itu.
Sebelum memilih menernak burung, Yahya hanya penggemar burung Kicauan dan sering mengikuti perlombaan sampai keluar Jawa Timur. Namun, setelah menguasai dan melihat peluang yang ada, pada tahun 2014 dirinya mencoba untuk menangkarkan burung yang mempunyai suara yang merdu dan mampu menirukan banyak suara itu.
"Awal ternak burung murai medan saya mencoba memelihara 3 ekor dan dulunya juga pernah mencoba ternak burung murai kembang, namun gagal," kata Yahya kepada blokBojonegoro.com.
Akibat ketekunannya tersebut, burung murainya kini sudah berkembang menjadi 16 pasang. Yahya juga mengaku, setidaknya dalam sebulan, dia bisa menjual beberapa ekor anakan murai dengan harga 2 juta per ekornya, sedangkan setiap bertelurnya burung murai milik yahya bisa mencapai 4 butir.
"Kalau omzetnya dalam satu bulan bisa mencapai sekitar 25 juta sampai 30 juta. Namun, hal tersebut tergantung dari cuaca mapun makananya agar burung murai bisa stabil dalam bertelur," ungkap mantan kepada desa itu.
Omzet tersebut, belum hasil dari penjualan anakan burung kenari, yang mana Yahya mempunyai 16 pasang. Serta, anakan dari 20 pasang burung love bird miliknya, yang mana bila dikalkulasikan dengan harga paling murah perekornya berkisar dengan harga 125.000 rupiah. Padahal, sepasang burung Love bisa menghasilkan sampai 7 anakan dalam sekali berterlur.
Namun, saat Yahya ditanya tentang omzet pendapatan seluruh burung yang diternak, dirinya tidak mau menceritakanya. Malah berkata sambil tersenyum 'Setiap orang memiliki rezekinya masing-masing".
Di sisi lain, Yahya selalu membuka pintu rumahnya lebar-lebar kepada orang yang mau belajar tentang cara beternak yang baik. Bahkan, banyak pemuda setempat juga sukses seperti dirinya dengan beternak burung love bird dan ada juga peternak burung seperti dirinya.
"Biasanya anak-anak sini juga sering syukuran dengan membelih 1 ekor kambing. Dengan cara, hanya menjual 1 ekor love bird yang sudah bisa mendapatkan 1 ekor kambing," tutup pria yang juga Ketua Komunitas Kicau Mania Bojonegoro Plat S tersebut.[din/ito]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini