Bojonegoro Siaga Banjir
375 Warga Masih Mengungsi
blokbojonegoro.com | Saturday, 24 February 2018 18:00
Reporter : Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Sejak malam kemarin, ketinggian air Benggawan Solo di Kabupaten Bojonegoro menunjukan tren penurunan. Namun, sebanyak 375 warga pengungsi masih bertahan di tempat-tempat pengungsian di beberapa titik di Kabupaten Bojonegoro.
Masih banyaknya pengungsi yang belum berani kembali, lantaran rumah mereka masih terendam luapan Bengawan Solo yang masih dalam. Sehingga, harus benar-benar menunggu air benggawan surut untuk pulang dan membersihkan rumah mereka.
"Masih menunggu banjir benar-benar surut, tetapi suami saya sudah pulang siang tadi untuk mengecek rumah," terang salah satu pengungsi di Gedung Serbaguna Bojonegoro, Sri niswatin.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Andik Sudjarwo, menjelaskan, diperkirakan pada pukul 17.00 WIB ketinggian permukaan air menjadi 14.00 Philschaal. Sehingga, pengungsi sudah bisa pulang, lantaran biasanya banjir tinggal menggenangi jalan saja.
"Pada pukul 5 sore air sudah tidak menggenangi rumah warga bantaran sungai, yang berada di Kecamatan kota," kata Andik.
Namun, masyarakat bantaran juga diharapkan agar tetap waspada, karena potensi bencana banjir, tanah longsor, dan luapan Bengawan Solo masih akan terjadi. Sebab, pada bulan Februari sampai Maret curah hujan berintensitas tinggi masih akan mengguyur di wilayah kota Ledre.
Data BPBD Bojonegoro menyebutkan, ada 375 jiwa dari 2.222 kepala keluarga (KK) yang terdampak luapan sungai bengawan solo, mengungsi di tempat pengungsian di antaranya, di Gedung Serbaguna, Kelurahan Ledokwetan dan Ledokkulon Bojonegoro Kota, Desa Banjarjo, Kecamatan Kota, seta di Kecamatan Kapas di Balai Desa Bogo.
Selain itu, banjir Bengawan Solo mengakibatkan 71 desa dari 11 kecamatan di wilayah bantaran sungai, antara lain Kecamatan Padangan, Malo, Kalitidu, Ngasem, Dander, Bojonegoro, Kapas, Trucuk, Balen, Kanor, dan Baureno menjadi terendam.
"Banjir juga merendam 2.222 rumah, 1.015 hektare sawah pertanian, 159 hektare lahan polowijo, 623 hektare pekarangan warga, 40 ekor kambing, 34 ekor sapi, dan 19.436 fasilitas umum, dengan total kerugian sebesar Rp 2.7 miliar," tutur Andik Sudjarwo.
Sementara itu, untuk banjir bengawan solo saat ini masih menggenang 3 Kecamatan di Bojonegoro timur, seperti Kecamatan Balen, Kanor dan Baureno. Namun, di tiga kecamatan tersebut volume banjir juga sudah menunjukan penurunan volume.
"Untuk data kerugian maupun yang terdampak masih dalam proses perekapan dari masing-masing desa maupun kecamatan tersebut," pungkasnya kepada blokBojonegoro.com.[din/ito]
Tag : banjir, bojonegoro, siaga
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini