Wida Aksari, Peraih Juara 3 Lomba GTK PAUD Provinsi
Terinspirasi Permainan Tradisional, Berinovasi untuk Belajar Baca
blokbojonegoro.com | Tuesday, 26 June 2018 16:00
Kontributor: Apriani
blokBojonegoro.com - Bermain bersama anak-anak sudah menjadi kesehariannya. Meski awalnya merasa kurang suka dengan anak-anak, namun profesi sebagai pendidik atau guru di Taman Kanak-kanak (TK) membuatnya sadar betapa berharganya seorang anak sehingga tumbuhlah kasih sayang dan jiwa pengabdian untuk berperan aktif mendidik, mengasuh, mengajar anak-anak, guna masa depan mereka sebagai aset masa depan bangsa dan negara.
Wida Aksari, wanita cantik yang juga menjadi tenaga pendidik di PAUD AL-Asy'ari, Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan Kota Bojonegoro memiliki ide yang unik dengan mengusung permain tradisional untuk dilombakan di Tingkat Kabupaten dan Tingkat Provinsi Jawa Timur.
Wanita yang juga menjadi pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Al-Asy'ari ini menyebutkan, lomba yang diikutinya adalah Lomba Apresiasi GTK PAUD dan Diknas Berprestasi Tingkat Kabupaten Tahun 2018, dengan Kategori Pengelola TBM. Kemudian tema yang Ia lombakan adalah Permainan Susun Batu di TBM Al-Asy'ari Ledok Wetan Bojonegoro Sebagai Upaya Membangun Karakter Gemar Membaca pada Anak Bangsa.
"Awalnya bingung mau ambil tema apa, terus lihat anak-anak main di depan, saya buatlah dari permain susun batu, biar beda batu ditempel kata, kemudian permainannya sama dengan main lempar batu biasa namun harus disusun urut dari atas ke bawah, atau sebaliknya," tutur Wida sapaan akrabnya kepada blokBojonegoro.com
Wida, alumni S1 PG Paud dari Universitas Ronggolawe (Unirow) Tuban ini mengatakan, dengan tema yang diambil tersebut harapannya anak-anak dapat bermain sambil belajar dengan asyik dan menyenangkan melalui permainan tradisional.
Tanpa ia duga, ia mendapat Juara 1 di Tingkat Kabupaten, kemudian Ia bersama empat orang lainnya dari Kabupaten Bojonegoro yang telah lolos seleksi, kemudian diikutsertakan lomba di tingkat Provinsi Jawa Timur.
"Yang lolos 10 besar dari setiap kategori di panggil ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, namun dari Bojonegoro hanya 4 orang saja yang lolos seleksi di Provinsi, dengan kategori yang berbeda-beda. Alhamdulilah saya dapat Juara 3," tutur wanita kelahiran Bojonegoro, 02 Januari 1984 itu.
Wanita tiga anak ini menjelaskan, untuk dapat mengajak anak-anak atau masyarakat di lingkungannya menyukai buku harus di mulai dengan dirinya sendiri, barulah mengajak orang lain. Dan bagi dirinya,TBM merupakan salah satu lembaga pendidikan nonformal yang dapat menjadi sarana berbagai kegiatan pendidikan untuk masyarakat luas, juga merupakan tempat bermain dan belajar bagi anak-anak diluar jam sekolah.
"Awalnya saya baca buku karena kebutuhan, dan saya memang suka buku. Dan, mau tidak mau kita harus baca buku dulu kalau ingin orang lain juga membaca buku," ujarnya yang juga menjabat sebagai Sekretaris FTBM Kabupaten Bojonegoro.
Dan sekarang ini kehidupannya tidak terlepas dari kehidupan bermain bersama dengan anak-anak, di sekolah Ia sebagai pendidik, dan di rumah juga demikian Ia harus menjadi guru bagi anak-anaknya serta anak-anak yang biasa berkunjung di TBM. [ani/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini
Loading...