21:00 . Suasana Rumah Duka Warga Bojonegoro yang Terlibat Laka Maut di Tawangmangu   |   20:00 . Medayoh ke Perpustakaan   |   19:00 . 6 Ambulans Dinkes Bojonegoro Jemput Jenazah Korban Laka di Tawangmangu   |   19:00 . 3 dari 5 Korban Meninggal Laka Maut Tawangmangu Masih Keluarga   |   16:00 . Identitas Warga Bojonegoro Alami Laka Maut di Tawangmangu   |   15:00 . Rombongan Warga Bojonegoro Kecelakaan di Tawangmangu: 12 Luka-Luka, 5 Meninggal   |   08:00 . Lewat Kerajinan Flanel, dari Guru Paud ke Pasar Internasional Berkat Penjualan Digital   |   19:00 . Rumah Warga Bojonegoro Disatroni Maling, Sertifikat Tanah dan Ratusan Gram Perhiasan Raib   |   18:00 . Pelajar di Bojonegoro Meregang Nyawa Usai Tabrak Truk Mogok   |   16:00 . 6 Pelaku Premanisme Dibekuk Polres Bojonegoro: Bukan Ormas   |   15:00 . Gotong Royong Tak Hanya Seremoni, Babinsa dan Warga Bojonegoro Bersatu dalam Karya Bakti   |   17:00 . Sekolah Bisa Manfaatkan Trainer UPT BLK Bojonegoro   |   15:00 . Pentingnya Digital Branding Sekolah, Manfaatkan Media dan Munculkan Citra Positif   |   12:00 . Mas Bupati Wahono: Program DBS Istimewa, Kami Dukung   |   11:00 . Kick Off..! Digital Branding Sekolah 2025 Resmi Dimulai   |  
Sun, 18 May 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Anak-anak Seharusnya Tak Aktif di Media Sosial

blokbojonegoro.com | Wednesday, 08 August 2018 07:00

Anak-anak Seharusnya Tak Aktif di Media Sosial

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Walau mayoritas platform media sosial mensyaratkan usia minimal penggunanya adalah 13 tahun, nyatanya banyak anak-anak yang sudah memiliki akun media sosial dan aktif menggunakannya.

Media sosial dan internet memang menjadi tantangan baru bagi orangtua di era informasi ini.

Seorang ahli saraf terkemuka dari Inggris, Baroness Susan Greenfield mengatakan sosial media memiliki efek buruk pada kematangan emosional anak-anak, membuat mereka memiliki mental seperti anak berusia tiga tahun.
Menurutnya, terlalu sering menggunakan media sosial dan video game membuat anak-anak tidak dapat berkomunikasi satu sama lain dan berpikir untuk diri mereka sendiri.
Ini terjadi karena mereka terus mencari sesuatu untuk mengalihkan perhatian mereka.

“Apa yang saya prediksi adalah orang-orang akan menjadi seperti anak usia tiga tahun, dalam hal emosional, keberanian ambil risiko, keterampilan sosial yang buruk, identitas diri yang lemah dan fokus yang pendek,” katanya.

Berdasarkan penelitian tahun 2014 dari Virginia University dan Harvard University, para siswa lebih memilih mendapat kejutan elektrik daripada dibiarkan berpikir sendiri tanpa gangguan selama 10 menit.

Menurut Greenfield, riset tersebut menunjukan manusia perlu stimulasi konstan dari lingkungan mereka setiap saat dan tak lagi mampu merenungkan isi pikiran sendiri.
Hal ini dapat sangat merugikan bagi anak-anak.

Orangtua yang Asyik Main Gadget Orangtua harus kembali memperkenalkan kegiatan nyata seperti berkebun, olahraga dan membaca sebagai cara untuk mengurangi waktu anak bermain dengan ponsel dan menstimulasi imajinasi mereka.
Namun, anak-anak membutuhkan contoh yang nyata. Ini berarti orangtuanya harus lebih dulu mampu melakukan detoks digital.

Atur waktu secara teratur, misalnya satu jam tanpa gawai di siang hari, atau hari minggu bebas gawai di rumah.
Ahli detoks digital bernama Tanya Goodin menyebutkan, berdasarkan riset, anak-anak yang dijauhkan dari perangkat digital selama seminggu lebih peka terhadap komunikasi non-verbal pada orang lain daripada anak yang aktif bermain gawai.

Goodin juga menambahkan penggunaan perangkat yang berlebihan juga memberi efek jangka panjang pada kepekaan bahasa tubuh untuk membaca, hidup, bekerja, sekolah dan dalam hubungan antar sesama.

Ia juga mengklaim anak-anak yang menggunakan media sosial dan aktif menggunakan perangkat digital rentan menderita depresi dan rendah diri, serta menjadi lebih narsistik.

*Sumber: kompas.com

Tag : pendidikan, kesehatan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Monday, 21 April 2025 15:00

    Semarak Kartini Meriahkan Desa Tejo

    Semarak Kartini Meriahkan Desa Tejo Dalam rangka memperingati Hari Kartini, seluruh lembaga pendidikan yang ada di Desa Tejo, Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, menggelar kegiatan Semarak Kartini yang berlangsung meriah dan penuh semangat, Senin pagi (21/4/2025)...

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat