Persetubuhan Anak Ancam Bojonegoro
Ajari Anak dan Gandeng Semua Pihak Tingkatkan Peran Keluarga
blokbojonegoro.com | Tuesday, 23 July 2019 16:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Kasus persetubuhan di Kabupaten Bojonegoro menjadi perhatian semua pihak, terutama organisasi keagamaan perempuan di Kota Ledre. Sehingga perlu adanya keterlibatan semua pihak agar meningkatkan peran keluarga, supaya kasus tersebut tidak menjadi fenomena di Kota Ledre.
Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Bojonegoro, Ifa Khoiriyah Ningrum merasa sangat miris mendengar banyaknya kasus yang melibatkan anak di Bojonegoro. Perlu adanya upaya bersama supaya kejadian tersebut tidak semakin banyak dan melibatkan semua pihak.
"Butuh semua pihak bergandeng untuk memujudkan anak-anak yang sehat fisik, psikis dan spiritual," jelasnya.
Sahabati Ifa yang juga dosen IAI Sunan Giri Bojonegoro itu menilai, keluarga sebagai benteng pertama anak sangat diperlukan untuk memberi informasi, ilmu dan teladan yang nyata bagi anak-anak. Pasalnya banyak penyebab terjadinya kasus kekerasan terhadap anak dan juga perempuan.
"Ada banyak hal yang menjadi penyebab kasus ini, dan dibutuhkan kesungguhan ketahanan keluarga yang kuat, pemerintah yang care dan sekolah atau pesantren yang memberi isi," ungkapnya.
Sementara itu ketua PD Aisyiyah Kabupaten Bojonegoro, Nur Hayati melihat banyaknya kasus terhadap anak itu karena salah satu penyebab utamanya semakin tingginya kasus-kasus kekerasan seksual karena semakin mudahnya akses pornografi di dunia maya. Termasuk ribuan situs yang sengaja ditawarkan dan disajikan kepada siapa saja dan di mana saja.
"Apalagi rendahnya kontrol yang ketat terhadap situs-situs tersebut. Ditambah lagi gerakan pendidikan moral dan pendidikan seksual yang efektif masih rendah diberikan di sekolah-sekolah," terangnya.
Ditambahkan Bu Nur panggilan akrabnya, hukuman yang terlalu ringan juga tidak menimbulkan efek jera kepada pelaku. Untuk itu sebagai antisipasi, agar tidak terjadi kekerasan seksual itu hendaknya orang dewasa yang berperan sebagai pelindung maupun memberikan dukungan utama pada anak.
"Sehingga perlu membaca informasi tentang kekerasan seksual pada anak untuk memahami penyebab pelaku dan dampak pada korban. Termasuk tanda-tanda yang ditunjukkan anak yang mengalami kekerasan seksual dukungan yang dibutuhkan serta mengubah keyakinan-keyakinannya yang mungkin selama ini salah," imbuhnya.
Selain itu kepada orang tua juga sedini mungkin mengajarkan anak untuk mengenali bagian-bagian tubuhnya sendiri. serta daerah mana yang boleh disentuh orang lain dan mana yang tidak. Anak juga diajarkan jika menjadi korban, agar segera memberitahu anggota keluarga bila ada orang yang melakukan hal-hal yang tidak wajar pada tubuhnya.
"Anak diajarkan tidak mudah percaya pada orang lain atau diajak main ke tempat sepi. Terurama orang-orang yang sudah dikenal maupun baru dikenalnya," pungkasnya. [zid/ito]
Tag : kasus, persetubuhan, bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini