19:00 . Diduga Tak Netral, PMII Bojonegoro Minta Ketua Bawaslu Mundur   |   17:00 . Beredar Foto Ketua Bawaslu Bojonegoro Berkaos PDI-P, Benarkah?   |   16:00 . Kembangkan Potensi, PEP Sukowati Gelar Pelatihan Pengolahan Herbal   |   15:00 . 5 Tersangka Korupsi Mobil Siaga Bojonegoro Segera Disidang   |   06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Owner Green Garden, Hartono

Tekad Bangkitkan Sejarah Banjarejo dengan Wisata

blokbojonegoro.com | Monday, 23 September 2019 18:00

Tekad Bangkitkan Sejarah Banjarejo dengan Wisata

Reporter: Parto Sasmito

blokBojonegoro.com - Di antara ramainya pengunjung wisata Green Garden yang beralamat di Jalan Tentara Genie Pelajar, RT.22/RW.03, Kelurahan Banjarejo, Kota Bojonegoro, tampak seorang pria duduk santai di bawah rindangnya rumpun bambu.

Pak Tono, begitu biasa warga setempat memanggil pemilik nama lengkap Hartono. Pria kelahiran Bojonegoro 16 September 1963 itu merupakan pemilik wisata Green Garden yang ikonik dengan bunga Celosia dan tulisan Love berwarna merah.

Hartono mulai membangun tempat wisata yang ada di bantaran Bengawan Solo itu sekitar 5 bulan yang lalu, dengan tanaman andalan Celocia yang impor langsung dari Jepang.

"Penanaman 5 bulan lalu, ini masih satu bulan. Karena maksimal hanya bertahan 6 bulan dan harus ditanam baru lagi," kata Pak Tono mengawali cerita.

Tanaman dari Jepang ini, menurutnya mungkin bisa tumbuh di mana saja, tetapi untuk menjadi berbunga seperti di tempat tersebut tidaklah mudah. Butuh perawatan khusus dan ditempat di bawah sinar matahari penuh. Selain itu, faktor cuaca juga berpengaruh.

"Tanaman ini cocok ditanam di Bojonegoro. Jika di pegunungan mungkin sulit berbunga. Di musim hujan, tanaman ini akan semakin indah," imbuh bapak dari 2 anak itu.

Selain ikonik dengan bunga celosia, Green Garden juga banyak tempat untuk berfoto. Saat ini, ada 11 tempat yang bisa dijadikan berfoto. Selain itu, ada tersedia beragam kuliner tradisional yang nikmat disantap dengan pemandangan Bengawan Solo.

"Setiap hari buka. Khusus hari Minggu pagi ada senam mulai pukul 06.00 WIB bersama warga di sini. Dilanjutkan dengan live music sampai sore," terang Hartono.

Pria yang juga Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian Bojonegoro itu dalam mengelola tempat wisata tersebut, bersama dengan karangtaruna yang juga dibentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

"Targetnya terus dikembangkan sampai jembatan Kaliketek. Ke depan juga akan ditanamai bunga melati. Agar ke depan, para perias tidak perlu jauh-jauh untuk mencari melati dan meronce bisa dilakukan di sini," terang suami dari Sri Apriwatie ini.

Tekadnya itu, berangkat dari sejarah Bojonegoro bahwa pada tahun 1941 di bawah Jembatan Kaliketek menjadi sebuah bandar, yakni tempat pelabuhan atau pusat perniagaan dengan perahu yang mengangkut hasil panen dari berbagai daerah di Bojonegoro. Di atasnya, ada jembatan kereta api yang dipakai Belanda untuk mengangkut hasil bumi menuju ke pelabuhan Lasem dan dibawa ke neger Kincir Angin.

"Dulu namanya Bandarejo, karena di sini ada jutaan kubik bandar atau kayu. Sehingga tidak mudah longsor. Di sini dulu menjadi pusat keramaian. Saya ingin membangkitkan keramaian itu dengan wisata," tegas Hartono. [ito/lis]

 

Tag : bengawan, wisata



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat