Diduga Mal Praktek di RSUD Bojonegoro
Tak Terima, Keluarga Korban Datangi RSUD Bojonegoro
blokbojonegoro.com | Wednesday, 27 November 2019 08:00
Kontributor : Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Keluarga korban dari Titis Dwi Prihantana (23), warga Desa Mori, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro diduga korban akibat mal praktek yang dilakukan RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, mendatangi rumah sakit plat merah tersebut guna meminta pertanggung jawaban, Selasa (26/11/2019).
Ayah korban Tikno (52) bersama dengan salah satu LSM meminta kejelasan dan pertanggung jawaban dari pihak RSUD. Namun, mediasi tersebut berjalan tertutup dan tidak menemukan titik temu.
Pihak RSUD Bojonegoro memberi jaminan kepada Titis Dwi Prihanata bakal mendapatkan pengobatan gratis di RSUD Bojonegoro. Akan tetapi, sang ayah Tikno menolah tawaran tersebut lantaran ia merasa pihak RSUD tidak becus dalam menangani penyakit anaknya.
"Saya terus terang tidak mau, lantaran penyakit anak saya yang semakin parah disebabkan oleh pihak RSUD," ujar Tikno.
Tikno menuntut agar pihak RSUD memberikan pengobatan gratis kepada anakanya, tetapi tidak di RSUD Bojonegoro, melainkan di rumah sakit lain. Ia merasa ketakutan akan penyakit anaknya semakin parah.
"Saya sudah tidak percaya dengan pihak RSUD, saya menginginkan berobat dirumah sakit yang lebih layak lagi," lanjutnya kepada blokBojonegoro.com.
Ke depannya Tikno bakal kembali mendatangi RSUD dan bakal membawa kejutan. Namun, saat ditanya terkait kejutan tersebut Tikno belum bisa mengungkapkan dan bisa saja bakal membawa permasalahan ini kejenjang yang lebih tinggi lagi.
Sebelumnya, pada Juni 2017 Titis Dwi Prihanata mengalami benjolan kecil dibahu belakang bagian kanan, kemudian dibawa ke puskesmas Trucuk dan diberi surat rujukan ke RSUD Sosodoro Djatikoesumo.
Saat dibawa ke RSUD tanggal 18 Juni 2017 dan hanya jeda sehari, Titis Dwi Prihanata langsung dioperasi oleh salah satu dokter bedah dan diteruskan dengan rawat inap selama kurang lebih 3 hari lalu pulang lagi. Jarak dua minggu, pihak keluarga membawa Titis kembali lagi untuk kontrol juga melepas jahitan.
Namun usai rawat inap, lengan dari Titis Dwi Prihanata mengalami pembengkak dan sampai kontrol kelima kalinya lengan Titis masih tetap sama bahkan jadi besar sampai wajah sebelah kanan juga ikut membengkak.
Tikno menceritakan selama kontrol memang sudah diberi resep obat, terkait bengkak menurut dokter saat itu adalah salah satu efek sehabis jalani operasi. Sempat kali terakhir kembali lagi, oleh dokter bedah disarankan untuk operasi ulang.
"Pihak RSUD menyarankan operasi ulang lantaran lengan anak saya semakin membesar, tetapi akhirnya dibatalkan oleh mereka sendiri," lanjut Tikno.
Sebelumnya permasalahan menimpa Titis Dwi Peihanata sebenarnya sudah pernah dimediasi dengan pihak RSUD dan siap membantu memberi fasilitas mobil ambulance guna antar berobat ke RS Dr. Sutomo Surabaya.
"Setelah kami bicarakan melalui musyawarah keluarga akhirnya dibatalkan terkait bantuan tersebut, sebab biyaya menjadi kendala utamanya," terangnya.
Tikno mengaku sudah habis uang puluhan juta rupiah yang dipergunakan berobat, baik ke rumah sakit lainya serta melalui pengobatan alternatif, yang tidak lain menginginkan putranya sembuh normal seperti sedia kala dan bisa beraktifitas kembali.[din/ito]
Tag : rsud, bojonegoro, dugaan, mal, praktik
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini