Kampung Anyaman Bambu yang Masih Bertahan Hingga Kini
blokbojonegoro.com | Monday, 20 January 2020 12:00
Kontributor: Herman Bagus
blokBojonegoro.com - Anyaman merupakan salah satu kesenian tradisional asal nusantara. Selain sebagai kesenian, anyaman ternyata juga bisa jadi bisnis yang sangat potensial untuk digeluti. Seperti yang dilakukan oleh sebagian warga Desa Temu Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro ini.
Tiap rumah yang berderet rapat dan rapi pasti bisa ditemukan tuan rumah yang tengah asyik menganyam bambu untuk dijadikan wadah tembakau.
Jemari yang lincah dan telaten membuat pola menimbulkan suara gemrisik halus yang khas. Tak hanya usia produktif yang melakukan aktivitas tersebut, para manula pun turun berkreasi menganyam bambu untuk dijadikan wadah tembakau.
"Usaha ini turun temurun dari kakek nenek. Sebelum saya lahir keluarga saya sudah menekuni usaha ini hingga kini," terang Parto (72) sambil menganyam bambu.
Sebelum diolah menjadi sayatan tipis, Parto menjelaskan, bambu dibelah kecil-kecil kemudian seratnya dibuang supaya bersih. Berbekal 'bendo' yaitu sejenis alat potong terbuat dari besi yang berbentuk pipih serta tajam, para pengrajin gesit melakukan pekerjaannya.
Menurut Katmo (52) warga lain, produk anyaman bambu dari desa ini langsung diambil pabrik rokok. Jadi para pengrajin tidak usah repot-repot mencari pasar untuk menjual hasil karya anyamannya.
"Biasanya yang memesan adalah pabrik rokok dan gudang tembakau. Jadi untuk pemasaran kami tak ada kendala," imbuhnya.
Untuk membuat wadah tembakau dari anyaman bambu, Katmo membeli bahan baku berupa batang bambu yang harganya Rp5 ribu per batang. Bambu tersebut kemudian dibelah, ditipiskan, dan dikeringkan sehingga menjadi bahan yang berkualitas.
"Untuk satu batang biasanya bisa jadi 3 wadah tembakau. Harganya yang paling murah Rp20 ribu dan paling mahal Rp30 ribu. Tergantung musim,” pungkasnya. [her/mu]
Tag : anyaman bambu, kerajinan, bambu
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini