Pengendalian Hama Tikus Ala Pemdes Bakung Kanor.
blokbojonegoro.com | Sunday, 09 February 2020 12:00
Pengirim : Iskak Riyanto*
blokBojonegoro.com - Masing-masing petani di suatu desa punya cara untuk mengendalikan hama tikus di sawah. Ada yang dengan gropyokan sekaligus pemasangan umpan beracun, pendirian rumah burung hantu, pemasangan pagar plastik, dan lain-lain.
Pemerintah Desa (Pemdes) Bakung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro mempunyai cara lain dengan yang lain untuk mengurangi populasi hama pengerat itu, yakni dengan sayembara menangkap tikus berhadiah Rp2.000 per ekor.
Cahyo Sutikno, Kasi Pelayanan Desa Bakung mengatakan, sayembara ini hanya berlaku untuk warga desa Bakung dan untuk populasi tikus yang berada di wilayah desa Bakung, targetnya 3000 ekor.
"Kegiatan sayembara ini dimulai pada hari Sabtu, 8-14 Februari 2020, atau sampai target terpenuhi. Jika sudah terpenuhi maka kegiatan ini dinyatakan selesai, "sambung Sutikno, Sabtu (8/2/2020).
Sutikno melanjutkan tentang mekanisme sayembara ini yakni dengan cara gropyokan (kebruk galeng), tidak diperbolehkan menggunakan setrum diesel atau listrik PLN.
"Dilakukan secara swadaya masyarakat, bisa individu atau kelompok. Tikus yang mampu didapat dikumpulkan di masing-masing area untuk didata oleh tim pelaksana penanggulangan hama Pemdes Bakung," kata Tikno lagi, panggilanya.
"Dalam kegiatan ini wilayah pertanian Desa Bakung dalam 5 area, yakni Bakung Kulon, Bakung Lor, Bakung Etan, Mejasem Kidul, dan Mejasem Lor. Setiap area diharapkan ada satu kordinator guna untuk memudahkan kordinasi dengan kordinator desa," kata Tikno menjelaskan pembagian area gropyokan ini.
"Jika kegiatan tahun ini efektif maka akan ditingkatkan pelaksanaanya pada tahun-tahun mendatang," ujar Tikno berharap.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Disperta Bojonegoro, H Zaenal Fanani mengapresiasi positif kegiatan Pemdes Bakung tersebut.
"Konsep yang sama seperti yang dilakukan Pemdes Bakung Ini sebenarnya sudah kita pikirkan sejak lama. InsyaAllah akan kita adakan juga di Bojonegoro, karena hasil analisa data yang kita punya, setelah kita lakukan pengendalian dengan berbagai metode, populasi dan serangan hama tikus tidak signifiksn berkurang," kata Zaenal, Minggu (9/2/2020).
"Maka kita berpikiran akan mencoba cara baru dengan pengendalian melalui intensif Rp1.000-2.000 per ekor bagi petani yang dapat menangkapnya. Konsep penganggaran masih kita pelajari," ujar Zaenal lagi. [lis]
*PPL Disperta Bojonegoro.
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini