Warga Kapas Ini Koleksi Fosil dan Benda Kuno
blokbojonegoro.com | Monday, 07 September 2020 20:00
Reporter: Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Benda-benda kuno yang mempunyai nilai sejarah tinggi banyak dicari oleh para kolektor benda bersejarah. Selain mempunyai nilai historis, benda kuno / barang antik, dari juga tergolong cukup mahal. Pasalnya, keberadaannya yang sangat langka, menjadi incaran pecinta barang antik.
Seperti barang-barang yang dimiliki oleh Sulyanto, warga Desa/Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro.
Pria berusia 45 tahun ini, memiliki berbagai macam jenis benda antik yang disimpan di rumahnya. Mulai dari koin kuno bertuliskan huruf China, cincin, pusaka, keris, gerabah era kerjaan Majapahit, fosil gigi ikan hiu hingga fosil gajah purba yang dipredisksi berumur jutaan tahun lalu.
Menurut Pak Sul, sapaan akrabnya, berbagai jenis benda kuno tersebut, ia dapat dengan membeli dari masyarakat saat melakukan penambangan pasir di Sungai Bengawan Solo. Tak sedikit pula, ia beli dari para kolektor, maupun bertukar barang dengan kolektor lainnya.
"Kalau menurut saya menarik, mempunyai nilai sejarah tinggi dan murah, pasti saya beli," ujarnya.
Seperti halnya kendil era Kerajaan Majapahit yang ia beli dari warga yang sedang menambang pasir di bawah Jembatan Kali Ketek pada tahun 2019 lalu, seharga Rp150 ribu. Bahkan, beberapa hari lalu bapak empat anak ini juga mendapatkan fosil gajah purba yang diperkirakan berumur jutaan tahun.
"Kalau untuk Fosil gajah ini saya dapat dengan cara 'barter' dengan pusaka yang saya miliki, kalau dirupiahkan seharga Rp550 ribu," sambungnya kepada blokBojonegoro.com.
Selain itu, ia juga menyayangkan jika fosil gajah purba tersebut dibeli oleh masyarakat luar Bojonegoro. Pasalnya, fosil tersebut didapatkan dari sekitar wilayah Kecamatan Ngambon dan merupakan aset yang sangat berharga untuk masyarakat Bojonegoro.
"Ya sangat disayangkan, jika dimiliki oleh warga luar Bojonegoro, karena sebelumnya sudah berada di tangan orang pinggir Bojonegoro, sehingga mau tidak mau saya harus membelinya," terang Sulyanto.
Saat ini dirinya bisa dikatakan pemilik nomor lima dari fosil gajah purba tersebut, setelah berpindah kepemilikan sebannyak empat kali. Ia juga mengungkapkan, belum berencana untuk menjualnya. Akan tetapi, jika nantinya diminta oleh pemerintah, ia juga akan memberikannya, dengan catatan pemerintah memberikan ganti rugi uang yang telah dikeluarkan.
"Karena pusaka yang sayar tukarkan dengan fosil ini saya membelinya dari warga, sehingga paling tidak ada biaya untuk perjuangan saya ini," imbuh Sulyanto.
Dirinya juga menceritakan, sebenarnya Kabupaten Bojonegoro kaya akan peninggalan masa lalu. Seperti halnya di aliran Sungai Bengawan Solo yang banyak ditemukan benda-benda era kerajaan maupun era perjuangan saat penjajahan.
"Kalau wilayah selatan Bojonegoro itu, banyak ditemukan fosil-fosil hewan purba dan itupun sudah banyak dibeli oleh masyarakat luar Bojonegoro," ujarnya.
Ia pun berharap dari Pemerintah Kabupaten juga turut merawat benda-benda temuan dari bumi Bojonegoro.
"Pemerintah Kabupaten harusnya bertindak cepat, agar penemuan-penemuan benda bersejarah bisa dimusiumkan sendiri," pungkasnya.
Selain mengoleksi benda-benda peninggalan era kerajaan dan fosil purba, Sulyanto juga mengoleksi benda atik lainya era tahun 90 an. Seperti, kamera, alat tumbuk dari batu, guci, sepedah tempo dulu, uang koin lama hingga jam dinding.[din/col]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini