Diskominfo Jatim Gelar Diskusi Tanggulangi Radikalisme Bagi Para Pegiat Medsos
blokbojonegoro.com | Tuesday, 17 November 2020 20:00
Kontributor: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Dalam rangka meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat serta pegiat media sosial, dalam upaya penanggulangan radikalisme dan terorisme. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur gelar kopilaborasi dengan tema "Perlibatan Masyarakat dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme".
Kopilaborasi sendiri merupakan wadah diskusi teknologi informasi bagi masyarakat maupun pegiat media sosial untuk menyampaikan aspirasi.
Agenda yang digelar pada, Selasa (17/11/2020) bertempat di Aston Hotel Bojonegoro ini dihadiri oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur, Kepala Bakorwil Bojonegoro, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Bojonegoro, serta pegiat media sosial dari wilayah Bojonegoro, Tuban dan Lamongan.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Bojonegoro; Dyah Wahyu Ermawati, berujar kopilaborasi ini merupakan wadah bagi masyarakat dan pegiat media sosial di Jawa Timur, untuk menyampaikan aspirasi dan diskusi terkait teknologi informasi. Khususnya pada wilayah koordinasi Bojonegoro.
Belakang ini aksi terorisme tengah mewarnai perjalanan Indonesia. Baik berasal dari kelompok teror, terorisme persoalan ideologi hingga peluru tajam. Maka diperlukan penguatan nilai lokal sebab sangat berpengaruh, terkait kemajemukan bangsa Indonesia dalam berpandangan dan mendukung tinggi nilai toleransi.
"Kolaborasi merupakan wadah bagi Masyarakat dan pegiat medsos di Jawa Timur, terutama wilayah Bojonegoro. Hal ini diperlukan sebab awal mula radikalisme berasal dari sosmed, oleh karena itu diperlukan penguatan nilai dan ideologi lokal," ungkap Kepala Bakorwil Bojonegoro.
Senada, Kepala Kesbangpol, Mahmudi juga menyampaikan bahwa kondisi saat ini meski di tengah pandemi Covid-19 tampak begitu kondusif. Hal ini berkat kerjasama dan sinergi dari berbagai pihak, baik TNI, Polri dan semua elemen Masyarakat. Kesbangpol sendiri sebenarnya ada tiga tugas, di antaranya upaya politik, wawasan kebangsaan hingga upaya pencegahan konflik.
"Berkat semua unsur dari TNI, Polri dan semua elemen Masyarakat sehingga kondisi saat ini kondusif. Tugas kesbangpol sendiri ada tiga, baik upaya politik hingga pencegahan konflik," tuturnya.
Hal ini juga disampaikan oleh Ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Bojonegoro, Didik Wahyu, diperlukan sinergi antara kelompok informasi Masyarakat dibentuk dalam rangka memberikan informasi di desa. KIM sendiri di Bojonegoro mulai terbentuk pada tahun 2013, yang menggunakan media informasi berupa website desa dan KIM.
"Tahun 2013 merupakan awal mula terbentuknya kelompok informasi masyarakat. Yang mana diperlukan sinergi untuk memberikan sebuah informasi di desa melalui media website," kata Didik.
Berbicara terkait pencegahan radikalisme, kita bisa fokus menginformasikan potensi yang di miliki oleh desa. Dengan cara kita lawan melalui konten positif, seperti halnya promosi wisata Desa hal ini lebih menginformasikan sebagai bentuk culture/budaya. [liz/lis]
Tag : Terorisme, radikalisme
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini