Berawal Foto Produk Orang dan Jual Online, Kini Buka Usaha Sendiri
blokbojonegoro.com | Saturday, 19 December 2020 09:00
Kontributor: Uul Lyatin
blokBojonegoro.com - Kerajinan adalah suatu hal yang membutuhkan kekreatifitasan untuk mengolahnya. Banyak sekali aneka macam kerajinan yang ada saat ini. Ada kerajinan dari flannel, olahan limbah, bahkan sampai kerajinan kayu.
Shri Redjeki pengrajin kayu mulai berusaha dari tahun 2011 lalu, hingga saat ini ia memiliki toko kerajinan kayu. Berawal dari Juli 2011 menjadi reseller dari produk kerajinan yang ada di Kasiman Bojonegoro. Bermula dari memfoto produk orang dan memasarkan di website. Lalu memasarkan produk orang lain dengan metode online.
"Pada tahun 2011 itu masih minim sekali orang yang menggunakan sistem online, jadi saya belajar lebih awal untuk memasarkan produk reseller saya di website. Dalam 2 minggu menjadi reseller saya mendapatkan omset sebesar 11.5 jt. Dan pelanggan pertama saya kepulauan Masohi Maluku," ungkap Shri Redjeki.
Seiring berjalannya waktu, tepat pada tahun 2013, ibu rumah tangga ini memulai usahanya sendiri. Dengan mendatangkan tukang dan memulai semua dari.
Setelah mempunyai tukang sendiri dan hasil produksi sendiri, ia memulai membuat produk kerajinan Kayu dengan sistem custom. Sistem custom itu artinya pelanggan bisa memilih kerajinan yang diinginkan sesuai dengan keinginannya.
Pada tahun 2014, produk kerajinan kayu Shri Redjeki dikirim ke Ikea cabang Tangerang untuk souvenir pembukaan Ikea Tangerang. Kemudian beberapa produk ada yang diekspor ke luar negeri. Akan tetapi melalui pihak ke tiga.
"Untuk saat ini, saya belum faham mengenai ekspor ke luar negeri, jadi saya masih melalui pihak ketiga atau orang lain untuk bagian ekspor ke luar negeri. Adapun ekspor itu semua ke Filipina, Hongkong dan ada beberapa kota lainnya." imbuhnya.
Ibu rumah tangga itu mengungkapkan bawasannya usaha yang ia tekuni hingga saat ini melalui promosi secara online. Seiring berjalannya waktu banyak sekali marketplace yang menjual aneka kerajinan kayu. Ditambah dengan ketatnya dunia persaingan secara online, Shri Redjeki tak putus asa akan hal tersebut. Ia masih semangat untuk mempromosikan produk yang ia tekuni melalui berbagai sosial media yang ia miliki.
"Hingga saat ini, tahun 2020 usaha kami mulai berkembang terwadahi dalam komunitas ekonomi kreatif atau yang lebih dikenal dengan CEC," ungkapnya.
Pemilik usaha kerajinan kayu itu mengatakan, bahwa hingga saat ini kualitas barang dan kesenangan pelanggan adalah hal utama yang harus selalu ia tumbuhkan. Dengan sistem online, ia harus siap dengan komplain banyak pelanggan kalau barang yang ia kirim tidak sesuai dengan yang diharapkan para pelanggannya.
Dengan demikian kepuauan pelanggan membuat ia berfikir bahwa kwalitas harga dan barang harus seimbang. Adapun ada beberapa barang yang rusak karena kesalahan expedisi, Shri Redjeki berhak untuk mengganti barang tersebut dengan yang baru lagi.
"Alhamdulillah sampai saat ini jangkauan penjualan saya sudah sampai di seluruh NKRI. Namun ada yang belum saya jangkau yaitu Papua dan Aceh. Karena mahal di ongkos kirim. Jadi pelanggan dari sama mikir mikir kalau mau beli dengan sistem online," ucapnya. [uul/ito]
Tag : produk, online, kayu, kerajinan
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini