Sambut Lebaran, Bisnis Kue Kering Rumahan Mulai Ramai
blokbojonegoro.com | Saturday, 24 April 2021 10:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Jajanan seperti kue kering yang biasa disuguhkan saat lebaran Idul Fitri merupakan hal yang wajib ada di meja tiap rumah warga kaum muslimin yang merayakan lebaran, lantaran silaturahmi terasa kurang lengkap tanpa sajian kue kering di rumah.
Meski baru memasuki 11 hari Ramadhan, para pelaku industri kue kering rumahan mengaku sudah mulai ramai untuk pemesanan kue dari masyarakat.
Salah satunya Ulfa Ana Rahmawati, warga Kelurahan Klangon, Bojonegoro mengatakan, setiap bulan Ramadhan tiba atau jelang lebaran, produksi kue kering rumahan miliknya yang telah ada sejak tahun 2015 selalu ramai pesanan.
"Hampir setiap Ramadhan pasti kebanjiran pemesanan kue kering. Bahkan saudara pun juga pesan, dengan alasan kue kering buatan saya rasanya lezat dan khas," ungkap Ulfa.
Ulfa mengatakan, setiap harinya ia mampu memproduksi hingga 10 kilogram kue kering dengan berbagai varian. Seperti kue semprit, mawar, kacang, nastar, kastangel hingga kue tradisional lainnya.
Dengan harga jual yang cukup terjangkau bagi semua kalangan, mulai harga Rp5.000 hingga Rp80.000 tergantung jenis dan berat kemasan kue kering yang diproduksi.
"Sehari bisa 10 kilogram kue kastengel maupun nastar. Dari harga Rp5.000 - Rp80.000 tergantung kemasan produksi," tutur wanita asal Klangon ini.
Ramadhan kali ini omzet yang diperoleh dari hasil penjualan produksi kuker terbukti cukup menggiurkan. Dimana setiap bulannya mampu meraup omzet mulai dari Rp5.000.000 hingga Rp10.000.000.
"Alhamdulillah ramadhan tahun ini pemesanan kuker meningkat dari tahun sebelumnya, karena kondisi pandemi tahun lalu sempat turun juga," tambahnya.
Hal senada juga dialami oleh Retno Wulandari asal Desa Wedi, Kecamatan Kapas. Saat bulan Ramadhan tiba kue kering jenis mawaran mulai kebanjiran order dari masyarakat yang hendak merayakan Idul Fitri.
Dalam sehari ia mampu memproduksi 20 hingga 25 toples kue kering jenis mawaran, nastar hingga putri salju dengan harga yang cukup terjangkau yakni Rp13.000 hingga Rp22.000.
"Dari awal Ramadhan sudah kebanjiran orderan, sehari saya batasi produksi 25 toples kuker mawaran dari harga Rp13.000-Rp22.000," sambung Wulan.
Ramadhan tahun ini meski masih dengan nuansa Pandemi, setidaknya produksi penjualan kuker mawaran milik Wulan juga turut mengalami perkembangan omzet yang cukup signifikan. Yakni mencapai 50 persen ketimbang tahun sebelumnya.
"Tahun ini lumayan mengalami kenaikan omzet 50 persen dari Ramadhan tahun lalu," pungkasnya. [liz/mu]
Tag : kue lebaran, kue kering, kue lebbaran bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini