Dikenal Ramah Sebagai Penggiat Bonsai Pria Asal Sumbang Mampu Raup Puluhan Juta
blokbojonegoro.com | Tuesday, 18 May 2021 12:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Bonsai dikenal menjadi salah satu jenis tanaman hias yang indah untuk menghiasi rumah. Melintasi gang sempit di sekitar Kota Bojonegoro banyak tanaman kecil dengan akarnya yang indah berjajar rapi. Tampak sebuah pondok dari anyaman berdiri kokoh di tengahnya dengan hiasan lukisan serta pot-pot berukuran kecil dengan tanaman-tanaman mungil yang dibuat bonsai.
Akar-akar dari bonsai berggelung indah di dalam pot, ada pula yang sengaja dibentuk menggunakan kawat agar rupa bonsai menjadi lebih sedap di pandang.
Mukidi namanya. Pemiliki Bengkel Bonsai di Gang Sawahan, Kelurahan Sumbang, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro. Sejak tahun 2005, Mukidi sudah memiliki ketertarikan di dunia Bonsai. Namun baru di tahun 2017 ini mulai merintis usaha bonsai dengan serius.
"Tahun 2015 sudah memiliki ketertarikan di dunia Bonsai, namun perkembangan baru-baru tahun 2017," ungkap Mukidi.
Tak kalah menarik, ia juga dikenal sebagai salah seorang penggagas terbentuknya kelompok Sinau Bonsai di Bojonegoro. Dengan total anggota berjumlah 126 orang yang merupakan pegiat bonsai, wadah tersebut merupakan sarana media bagi teman-teman pegiat bonsai untuk berkarya sambil belajar.
"Kami sedang membangun pasar di Bojonegoro dan memperkuat ekonomi kreatif," imbuhnya.
Hingga kini koleksi bonsai Mukidi berjumlah kurang lebih 1.000 tanaman, baik yang berupa tanaman maupun yang masih dalam proses pembibitan. Sementara untuk koleksi bonsai yang paling digemari masyarakat tak lain berupa tanaman endemik yang banyak dijumpai di kawasan hutan Bojonegoro.
Sembari menyeruput kopi hitam, ia mengatakan tanaman bonsai itu tidak mahal, yang mahal bonsai yang memiliki karakter khusus. Ada empat karakter khusus yang menjadikan bonsai mahal yaitu gerak dasar bonsai, keseimbangan, kematangan dan penjiwaan.
"Paling digemari bonsai endemik seperti serut, loa dan trenggulun. Selain itu harga bonsai juga tergolong variatif mungkin hanya tertentu yang terlihat mahal," ucapnya.
Menurut Mukidi, ada kriteria tersendiri mengenai tanaman yang bisa dibentuk menjadi bonsai. Sembari memperlihatkan tanaman bonsai jenis sakura mikro, ia menjelaskan kriteria tanaman yang bisa dibentuk bonsai di antaranya, berbatang keras, berdaun kecil dan tahan banting.
Untuk harga bonsai yang diolah dari tangan kreatif Mukidi harganya cukup beragam, karena ukuran bonsai sendiri terbagi menjadi beberapa kelas.
"Bonsai yang masih di polybag harganya Rp 5.000-Rp 25.000, sedangkan yang sudah di pot mulai dari Rp 25.000-Rp 100.000. Yang sudah berumur 5 tahun ke atas harganya beragam, bahkan saya pernah jual sampai harga Rp 25.000.000," seloroh pria asal Sumbang.
Terkenal akan keindahannya, nyatanya bonsai miliki Mukidi sudah terkenal hingga luar Kota bahkan luar Provinsi. Berbekal, sifat ramah yang ia miliki, Mukidi juga dengan senang hati menularkan ilmunya apabila ada warga Bojonegoro yang ingin belajar bonsai.
"Tanggal 30 Mei kita mengadakan sinau bareng di Bengkel Bonsai, jadwal rutin setiap hari Minggu di akhir bulan. Apabila ada kawan-kawan di Bojonegoro yang ingin belajar bisa bergabung," pungkasnya. [liz/ito]
Tag : bonsai, bojonegoro, hutan, jual beli, sumbang
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini