Pria Asal Bojonegoro Jadi Wisudawan Terbaik Pascasarjana UIN Walisongo
blokbojonegoro.com | Tuesday, 08 June 2021 16:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Sebanyak 436 Mahasiswa program Diploma, Sarjana dan Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang sukses melaksanakan wisuda periode Juni 2021, yang dilakukan secara offline dan online dengan menerapkan protokol kesehatan, Selasa, (8/6/2021).
"Wisudawan periode Juni ini sebanyak 436 Mahasiswa, rinciannya 8 program Doktor, 20 Magister dan 408 Sarjana," ungkap Wakil Rektor 1 UIN Walisongo Semarang, Mukhsin Jamil.
Tak kalah menarik, salah satu wisudawan UIN Walisongo Semarang program pascasarjana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Usman Roin berhasil memperoleh prestasi yang luar biasa yakni sebagai wisudawan terbaik periode Juni 2021 pada program pascasarjana. Dengan indek prestasi (IP) 3.75 atau sangat memuaskan.
Pria yang lahir di Kabupaten Bojonegoro, 39 tahun silam ini tak pernah menyangka ia berhasil menjadi wisudawan terbaik program pascasarjana di antara ratusan wisudawan UIN Walisongo Semarang.
Selama menempuh studi pascasarjana di UIN Walisongo Semarang, Usman juga aktif sebagai salah satu admin dan humas YAPAPB, Humas Eksternal hingga Guru Ekstra Kurikuler Jurnalistik di SMP IT PAPB Semarang.
Hingga segudang organisasi sosial, mulai dari Wakil Sekretaris PW Pergunu Jateng, Anggota Komisi Informasi, Komunikasi Dan Penerbitan MUI Kota Semarang, Pembantu Humas Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Semarang, serta Majelis Pembina Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DMI) Jawa Tengah.
Berbekal tekad, keuletan serta keaktifan dalam berproses di UIN Walisongo Semarang, Usman Roin yang karya tulisnya juga sering dimuat di blokBojonegoro.com ini berhasil menyelesaikan studi program pascasarjana selama kurang lebih 4.5 Tahun.
"Alhamdulillah studi pascasarjana kurang lebih 4,5 tahun bisa tertuntaskan dengan sukses meski aktivitas cukup padat," ungkap Usman Roin.
Pria yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris PW Persatuan Guru Nahdatul Ulama (Pergunu) Jateng juga membagikan pengalaman suka dan duka selama menjadi Mahasiswa pascasarjana, ditambah aktivitas lain yakni bekerja dan aktivis di organisasi sosial. Dimana harus membagi waktu dengan baik agar keduanya berjalan seimbang.
"Membagi waktu antara bekerja dan studi pascasarjana memang rumit, dimana ada tanggung jawab kuliah dan pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu bersamaan," imbuh pria asal Bojonegoro.
Dibalik kesibukannya sebagai aktivis, pengajar dan mahasiswa pascasarjana, berkat ketekunan, doa serta tekad yang kuat. Usman tak menyangka berhasil meraih dua terbaik pada program pascasrjana UIN Walisongo.
Berbekal rujukan buku-buku, jurnal bereputasi serta pengalaman selama berorganisasi. Ia berhasil memperoleh Indeks prestasi cumlaude 3.75 dan juga Tesis Terbaik Tingkat Universitas dengan judul "Pembentukan Karakter Religius Berbasis Masjid Pada Masyarakat Muslim di Palebon Semarang".
"Pengerjaan Tesis kuncinya hanya satu dari modal menulis berita dan artikel, serta rujukan buku-buku dan jurnal serta sering berkunjung ke toko buku supaya bisa menghasilkan sisi kualitas karya tulis yang maksimal," sambungnya.
Alumnus Attanwir Bojonegoro, tahun 2000 ini berharap, pengalaman yang telah ia bagikan ini terutama dalam perjalan panjang proses studi hingga pengalaman organisasi bisa bermanfaat bagi almamater maupun generasi penerus bangsa.
"Tanamkan cita-cita yang tinggi untuk melanjutkan belajar digiring dengan perilaku senang belajar. Alhasil pengetahuan akan mudah dikuasi dan menulis juga mudah dilakukan," pesannya. [liz/ito]
Tag : usman roin, UIN Walisongo Semarang, bojonegoro, dmi, prima dmi
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini
