08:00 . Ngaku Dibegal di Trucuk dan Buat Laporan Palsu, Ternyata Motor Digadaikan   |   21:00 . Doorprize Saat Takbir Keliling di TPQ Musala Annur Sarangan   |   20:00 . Takbir Keliling di TPQ Musala Annur Sarangan Berhadiah Kambing   |   13:00 . Dugaan Pungli PPPK Disdik Bojonegoro, Total Capai Rp400 Juta   |   12:00 . Gramedia Resmi Hadir di Bojonegoro, Tawarkan Banyak Promo hingga Diskon 70 Persen   |   08:00 . Dugaan Pungli Rp380 Juta di RSUD Bojonegoro, Inspektorat: Masuk Pidana Umum   |   06:00 . Dari IRT, Konsisten Membatik hingga Berdayakan Masyarakat Sekitar   |   14:00 . Bau Tembakau PT Sata Tec Menyengat, Belajar Siswa PAUD dan TK Ngungsi di Balai Desa   |   12:00 . Sidak PT Sata Tec, Pimpinan DPRD Bojonegoro Mual-mual: Sangat Ironi Jika Izinnya Keluar   |   09:00 . Sambut Momen Haji 2025, JSIT Daerah Bojonegoro Wilayah Timur Sukses Gelar Manasik Haji Sinergi dengan 4 Lembaga   |   22:00 . Polisi Mulai Selidiki Dugaan Pungli Rp380 Juta di RSUD Bojonegoro   |   19:00 . Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025 Segera Digelar: Pamerkan Batik Tradisional hingga Modern   |   15:00 . Koramil Kepohbaru Bojonegoro Gelar Donor Darah, Wujud Kepedulian terhadap Kesehatan Masyarakat   |   13:00 . Sinergi Zona 11 dan 12, Dorong Ekonomi Desa Lewat GAYATRI   |   20:00 . Dosen UNUGIRI Prodi BSA Kenalkan Metode AR Kubus Pada Guru Bahasa Arab Naungan LP Ma'arif Bojonegoro   |  
Fri, 06 June 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Selamat Kang DF, Jaksa yang Doktor Ilmu Hukum

blokbojonegoro.com | Saturday, 21 August 2021 21:00

Selamat Kang DF, Jaksa yang Doktor Ilmu Hukum

Reporter: Parto Sasmito

blokBojonegoro.com – Satu lagi tokoh asal Kota Migas, Kabupaten Bojonegoro meraih gelar doktor dibidang hukum dari kampus ternama, yakni Universitas Airlangga.

Putra asli Bojonegoro itu adalah Dr. Didik Farkhan Alisyahdi, SH., MH yang juga menjabat Kepala Pusat Daskrimti Kejaksaan Agung Republik Indonesia.

Hasil penelitian Disertasi mahasiswa program doktor Fakultas Hukum Unair Didik Farkhan mengungkap fakta yang cukup mencengangkan. Ternyata selama ini banyak putusan kasasi yang tidak dapat dilaksanakan eksekusi oleh Jaksa. Alias mangkrak, karena bersifat non executable. Terutama terhadap barang bukti.

Hal ini disampaikan Didik Farkhan dalam ujian tahap II (terbuka) Program Doktor Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Kamis (19/8/2021) lalu.

"Putusan itu seperti ada sebuah SPBU (pom bensin) dan rumah hasil korupsi diputus terlampir dalam berkas. Lalu sebuah laboratorium dan uang puluhan miliar diputus untuk perkara lain, padahal perkara lainnya sudah tidak ada," kata Kang DF, sapaan karibnya.

Bahkan di Kejari Jakarta Utara ada kasus penipuan tanah yang melibatkan Notaris di Bengkulu ada barang bukti tanah senilai Rp 30 Miliar diputus saling bertentangan di putusan kasasi. Ada dua terdakwa. Di perkara dengan terdakwa notaris barang bukti tanah itu diputus dikembalikan kepada korban. Lalu di perkara split terdakwa satunya tanah dikembalikan kepada pembeli terakhir.

"Kalau diputus bertentangan begini terus Jaksa mau eksekusi barang bukti kemana?,"tanya mantan Kajari Surabaya itu.

Ada lagi di Kejari Jakarta Barat terdapat putusan "salah ketik" ada barang bukti kasus korupsi uang sebesar Rp40 juta, ternyata tertulis dua kali. Sehingga kalau ditotal jadi Rp80 juta. Sekarang jadi temuan BPK, jaksa harus melaksanakan sesuai putusan karena sudah inkracht.

"Kasihan Jaksa, versi BPK harus nombok Rp40 juta kalau putusannya tidak diperbaiki," jelasnya.

Masalah utama menurut Kang DF, merubah putusan itu sudah tidak bisa dilakukan. Jaksa tidak bisa melakukan upaya hukum lagi. Pasca putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 33 Tahun 2016 Jaksa dilarang PK. PK itu hanya hak terpidana dan ahli warisnya.

Ada lagi perkara korupsi di Kejari Surabaya, salah satu putusannya menjatuhkan pidana membayar uang pengganti tidak ada jumlah rupiahnya, hanya tertulis pidana penjara pengganti. Akhirnya tidak dapat dieksekusi, meski itu putusan kasasi.

Ternyata perkara-perkara seperti ini, tambah Kang DF jumlahnya sangat banyak se Indonesia. Perkara jenis ini tentu mengakibatkan berlarut-larut penyelesaiannya. "Ini melanggar asas Litis Fineri Oporteit. Yang artinya setiap perkara harus ada akhirnya," tegas Kang DF.

Lantas apa solusinya? Mantan watawan itu mengusulkan agar terhadap perkara-perkara mangkrak itu bisa dituntaskan, kalau Jaksa diberi kewenangan mengajukan PK. Konsep yang ditawarkan mantan Wakajati Bali adalah pengajuan PK demi kepentingan hukum. Kewenangan itu harus masuk dalam revisi KUHAP.

Bahkan sebelum ada revisi KUHAP, kata Kang DF, dia mengusulkan agar ada langkah hukum progresif yaitu agar Mahkamah Agung menerima dan memutus PK yang diajukan Jaksa. Asal tidak terkait pemidanaan.

"Ini sesuai asas contra legem, hakim bisa mengeyampingkan aturan sebagaimana dulu pernah dilakukan Mahkamah Agung menerima kasasi putusan bebas kasus Natalegawa tahun 1983. Padahal jelas pasal 244 KUHAP Jaksa dilarang kasasi untuk perkara bebas," saran Kang DF.

Lalu apakah perkara-perkara itu memenuhi syarat untuk diajukan PK? Kang DF menyebut salah satu syarat bisa diajukan PK sesuai pasal 263 ayat 2, bersifat alternatif selain novum adalah bila ada kekhilafan Hakim. "Jelas putusan-putusan yang tidak dapat dilaksanakan itu karena kekhilafan Hakim," pungkasnya dihadapan 10 dosen penyanggah yang hampir semuanya adalah Guru Besar Gakultas Hukum Unair. [ito/mu]

Tag : kang df, bojonegoro, doktor, hukum, Didik Farkhan Alisyahdi



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Saturday, 31 May 2025 08:00

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti Agar saluran air menjadi lancar, warga Dusun Ngantulan RT.21/RW.006, Desa Bulu, Kecamatan Balen mengadakan kerja bakti yang dimulai pukul 07.00-10.00 Wib, Jumat (30/5/25)....

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat