11:00 . Gowes Bareng Bupati dan Wabup Bojonegoro di HUT ke 35 Perumda Air Minum   |   10:30 . Bojonegoro Adem di Konfercab XI PC Fatayat NU   |   10:00 . Wabup hingga DPRD Jatim Sidak SMA Negeri di Bojonegoro atas Dugaan Penahanan Ijazah   |   09:00 . Fauzan Fuadi Isi Diskusi Publik di Konfercab PC Fatayat NU   |   08:00 . PC Fatayat NU Bojonegoro Gelar Konfercab XI   |   07:00 . Tingkatkan Kesejahteraan Lansia, Pemkab Bojonegoro Rancang Program Pendampingan Lansia Sebatang Kara   |   06:00 . Top Up WeTV, Viu, Vidio via BRImo: Nonton Drama Korea Sepuasnya!   |   22:00 . Nurul Azizah dan Cantika Wahono Dorong Perempuan Bojonegoro Jadi Penggerak Inovasi dan Edukasi Kesehatan   |   19:00 . Inilah Jadwal dan Rute Bus Si Mas Ganteng Bojonegoro-Tuban   |   15:00 . Naik Bus Gratis Rute Bojonegoro - Tuban dengan Si Mas Ganteng   |   12:00 . Pemkab Bojonegoro Siapkan Program Pendampingan untuk Lansia Sebatang Kara   |   18:00 . Empat Nyawa Meregang Selama Ops. Ketupat 2025, Polres Bojonegoro Klaim Nihil   |   17:00 . Ijazah Siswa SMA Negeri Bojonegoro Diduga Ditahan Karena Tunggakan SPP   |   15:00 . Diskusi Dandim dan Kabulog Cabang Bojonegoro Bahas Ketahanan Pangan   |   13:00 . BMKG Prediksi Bojonegoro Mulai Kemarau Akhir April, Puncaknya Agustus   |  
Mon, 14 April 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Perpaduan Tradisi dan Dakwah Islam, Nyadran Masih Dirawat di Era Modern

blokbojonegoro.com | Friday, 24 September 2021 13:00

Perpaduan Tradisi dan Dakwah Islam, Nyadran Masih Dirawat di Era Modern

Kontributor: Maulina Alfiyana

blokBojonegoro.com - Dalam upaya melestarikan tradisi turun-temurun, Nyadran masih dilakukan oleh kalangan masyarakat Jawa. Seperti di Desa Sarangan, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Kamis (23/9/2021).

Di Desa Sarangan tradisi Nyadran masih melekat dalam masyarakat, tak heran jika setiap tahun desa ini selalu merayakan tradisi Nyadran pada saat waktu tertentu.

Salah satu tokoh agama Desa Sarangan yang turut merawat tradisi Nyadran, Nur Syam menyampaikan, Nyadran merupakan tradisi Jawa kuno yang diisi dengan berdoa untuk para leluhur desa dan dilanjutkan dengan ambengan (tumpeng).

"Tradisi ini dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat sini, dilakukan di makam leluhur maupun tokoh yang berjasa mendakwahkan agama Islam di masa lampau. Bagi masyarakat Jawa nyadran adalah kewajiban sebagai balas budi pada leluhur," jelas Mbah Nur Syam.

Sambung Mbah Nur Syam, upacara nyadran ini sangatlah sakral. Lewat ritual nyandran pula, masyarakat Jawa melakukan penyucian diri, membersihkan makam beserta batu-batu nisan, lalu mendoakan arwah leluhur. Sekilas mirip ziarah, namun makna nyadran sangat berbeda dengan ziarah kubur.

Pelaksanaan ritual nyadran dilakukan secara kolektif. Seluruh warga desa turut terlibat, bahkan warga pendatang. Dilakukan di pusat pemakaman desa. Setelah makam selesai dibersihkan, acara dilanjutkan dengan menyantap ambeng bersama-sama.

"Menu kenduri pun beragam, ada nasi tumpeng dengan lauk ingkung ayam, urap-urapan, buah-buahan, serta jajan pasar. Disajikan dalam tampah, nampan bulat dari anyaman bambu, tak ketinggalan dikasih alas daun pisang atau daun jati," sambungnya. [lin/mu]

Tag : tradisi nyadran, tradisi jawa



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat