Tradisi Kupatan, Masyarakat Ramai Berburu Janur di Pasar Sumberrejo
blokbojonegoro.com | Wednesday, 16 March 2022 21:00
Salah satu lapak pedagang di Pasar Sumberrejo. (Foto: blokBojonegoro.com/Munir)
Kontributor : Moch Misbahul Munir
blokBojonegoro.com - Tradisi kupatan selalu dilaksanakan yang bertepatan tanggal 15 malam nisfu sya'ban, tradisi untuk menyambut bulan suci Ramadhan ini, sampai hari ini masih terus dilestarikan oleh masyarakat di Kabupaten Bojonegoro.
Jelang pelaksanaan tradisi kupatan ini, masyarakat berbondong - bondong berburu daun pohon kelapa atau biasa disebut dengan janur. Jamur ini nantinya dianyam untuk dijadikaan wadah untuk isian ketupat yang di isi dengan beras.
Seperti di pasar tradisional Kecamatan Sumberrejo, jelang tradisi kupatan permintaan akan blarak menikat, tentunya hal tersebut tak dilewatkan oleh para pedagang, salah satunya Muslimah (50) ia menuturkan pada tradisi kupatan dari tahun ke tahun ia selalu menyediakan blarak untuk memenuhi permintaan dari para pembeli setianya. "Tiap kali mau kupatan selalu menyiapkan 20 sampai 40 bongkok (ikatan besar), tiap bongkok sendiri berisi 10 ikatan kecil, sedangkat satu ikatnya berisi 10 lembar daun pohon kelapa," katanya saat ditemui sedang berjualan dipasar tradisional Sumberrejo oleh blokBojonegoro.com pada Rabu (16/3/2022).
Untuk pasokan janur sendiri, Muslimah mengatakan ia dapatkan dari pasar tradisional di kecamatan Babat, di dana pasokan janur biasanya datang dari Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan hingga dari Kabupaten Blitar.
"Untuk satu ikat kecil dijual dengan harga Rp2500 sampai Rp3000 tergantung besar dan kecilnya serta panjang ukuran janur," jelasnya.
Masih kata muslimah, banyaknya permintaan akan blarak ia sudah menjual sedikitnya 20 bongkok atau setara dengan 200 ikat kecil.
"Hasil dari penjualan lumayan untuk hari ini dapat Rp.500 ribu lebih tapi itu masih kotor, soalnya masih ada beberapa bongkok yang di persiapkan buat jualan besok," imbuhnya.
Masih di lokasi yang sama, tak hanya muslimah hal senada juga disampaikan oleh pedagang lain Nur (54), sejak pagi tadi setidaknya 40 bongkok janur miliknya telah ludes terjual di borong oleh beberapa pedagang sayur keliling sejak pagi tadi.
"Musim seperti ini agak susah dapat blarak dengan kualitas bagus, soalnya janur muda banyak terserang hama kuwawung (kumbang kelapa) jadi untuk pertumbuhannya kurang bagus," katanya.
Kendati demikian Nur mengaku, ia masih mendapatkan pasokan janur dari pedagang langganannya yang berjualan di pasar tradisional Kecamatan Babat.
"Pagi ini kurang lebih dapat kurang lebih sampai Rp.800 ribu itu masih pendapatan kotor, kalau untung kurang lebih Rp.250 ribu sampai Rp.300 ribu masih dapat," ujarnya.
Sementara itu salah satu pembeli Endang warga Desa Ngampal, mengaku memang sedang mencari penjual janur sebab penjual sayur keliling yang biasanya berjualan sudah habis, "persiapan buat besok mau kupatan," singkatnya. [mis/ito]
Tag : Janur, ketupat, kupatan, pasar, Sumberrejo
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini