20:00 . Atasi Krisis Air Bersih di Bojonegoro, Cabup Setyo Wahono Siapkan Kartu Air   |   19:00 . Warga Bojonegoro Hasilkan Puluhan Juta Rupiah dengan Ternak Kambing Perah   |   18:00 . Pertamina EP Sukowati Field Zona 11 Regional Indonesia Timur Berinovasi Ciptakan Mesin Penyiang Rumput   |   16:00 . Gegara Korsleting Listrik, Rumah Warga Bojonegoro Ludes Terbakar   |   15:00 . Polisi Ringkus Puluhan Pasangan Bukan Suami Istri di Penginapan Bojonegoro   |   12:00 . Ombudsman RI Sebut Pelayanan Publik Pemkab Bojonegoro Masih Dibawah Standar   |   22:00 . Setyo Wahono Siapkan Langkah Strategis Atasi Kelangkaan Pupuk di Bojonegoro   |   17:00 . Dugaan Oknum Blokir Tanpa Persetujuan, BRI Bojonegoro Selesaikan Masalah di Agen BRILink   |   15:00 . Atasi Puso Berulang, Pertamina EP Sukowati Field Implementasikan Program SRI   |   13:00 . Bojonegoro Targetkan Jadi Role Model Keluarga Samawa   |   21:00 . Program Siswa Top Setyo Wahono-Nurul Azizah Bisa Kurangi Beban Pengeluaran Wali Murid   |   20:00 . Relawan WanNur Berikan Bantuan Sembako kepada Korban Bencana Puting Beliung di Mojodelik   |   18:00 . Musim Hujan di Bojonegoro Diprediksi Tiba Awal November, Puncaknya Januari-Februari   |   16:00 . Upaya Penuhi Standar WHO dan Kemenkes, Cabup Setyo Wahono Gagas Pembangunan Rumah Sakit Tipe A di Bojonegoro   |   15:00 . Operasi Zebra Dimulai di Bojonegoro, Berlangsung Selama Dua Pekan   |  
Fri, 18 October 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Pertamina Sukses Hemat Anggaran sekitar Rp 6 Triliun di Tengah Tantangan Global

blokbojonegoro.com | Monday, 29 August 2022 21:00

Pertamina Sukses Hemat Anggaran sekitar Rp 6 Triliun di Tengah Tantangan Global

Reporter: M. Anang Febri
 
blokBojonegoro.com - PT Pertamina (Persero) melakukan berbagai program efisiensi di tengah kenaikan harga minyak dunia yang berdampak pada kenaikan biaya produksi BBM. Hingga Juli 2022,  Pertamina sukses menghemat biaya operasional sekitar Rp 6 Triliun. Keberhasilan itu, kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati tak lepas dari langkah strategis penghematan biaya yang dilakukan oleh Pertamina Group sejak awal tahun.

Nicke menjelaskan perusahaan energi dihadapkan pada situasi yang berat di tengah disrupsi mata rantai pasokan energi global sebagai dampak konflik Rusia dan Ukraina, di mana mobilitas perdagangan global yang menuju pemulihan pasca pandemi tersentak dengan keterbatasan pasokan yang berujung krisis energi.

Kebijakan Pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat melalui subsidi BBM merupakan langkah yang tepat, sehingga berhasil mempercepat pemulihan ekonomi.  Hal tersebut salah satunya tercermin dari peningkatan konsumsi BBM untuk mobilitas masyarakat serta aktivitas usaha. Namun di sisi lain, peningkatan konsumsi BBM tersebut menyebabkan kenaikan beban subsidi Pemerintah.  

"Kami memahami beratnya beban subsidi Pemerintah, untuk itu Pertamina melakukan berbagai program penghematan biaya dalam rangka membantu menurunkan beban subsidi Pemerintah," tutur Nicke.

Porsi terbesar dalam produksi BBM adalah biaya pembelian minyak mentah, yang mencapai 92% dari Biaya Pokok Produksi. Investasi upgrading Kilang Minyak Pertamina yang telah dijalankan dalam 4 tahun terakhir ini, telah berhasil meningkatkan fleksibilitas minyak mentah.  Artinya, jika selama ini Kilang Pertamina hanya dapat memproses minyak mentah tertentu saja yang harganya mahal, maka mulai tahun lalu sudah mampu memproses minyak mentah dengan sulfur content lebih tinggi yang sumbernya banyak dan harganya lebih murah. 

"Inilah langkah strategis Pertamina yang telah berhasil secara signifikan menurunkan biaya produksi BBM," imbuhnya.

Selain itu, efisiensi energi di seluruh area operasional dari hulu ke hilir,  juga memberikan penghematan biaya yang signifikan, selain tentu saja memberikan kontribusi pada penurunan emisi karbon. “Terobosan pasca restrukturisasi yang juga  signifikan untuk mencapai efisiensi Pertamina Group adalah sentralisasi pengadaan barang dan jasa, serta integrasi dan optimalisasi seluruh aset dari hulu ke hilir,” ungkapnya.

Tidak hanya menghemat biaya, bahkan Pertamina Group juga berhasil meningkatkan pendapatan dengan melakukan ekspor produk-produk bernilai tambah tinggi, seperti HVO (D100 berbasis kelapa sawit)  dan Low Sulfur Fuel Oil.  Demand dunia terhadap produk-produk low carbon terus meningkat.  Dengan upgrading Kilang yang telah dilakukan, saat ini Pertamina mampu menghasilkan produk-produk tersebut, sehingga berhasil menangkap peluang yang sangat prospektif ini.

"Bagi kami, penghematan biaya bukan sekedar cutting cost, tapi mengubah operating model serta memperbaiki bisnis proses, sehingga seluruh program tetap terlaksana dan seluruh target pun tercapai, namun dengan biaya yang lebih rendah.   Pertamina akan terus melakukan berbagai upaya penghematan biaya, yang sekaligus mampu menurunkan emisi karbon, sehingga mendukung transisi energi Pertamina dan Indonesia," pungkasnya. [feb/ito]

 

BACA BERITA blokBojonegoro.com SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS

Tag : pertamina, hemat, energi, efisien



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat