06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Studi Ungkap Gen Z Lebih Rentan Depresi, Apa Sebabnya Sih?

blokbojonegoro.com | Wednesday, 12 October 2022 07:00

Studi Ungkap Gen Z Lebih Rentan Depresi, Apa Sebabnya Sih?

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Isu masalah mental kian marak disuarakan terutama oleh anak-anak muda generasi Z atau gen z. Tetapi, kemudian muncul anggapan kalau anak-anak kelahiran tahun 1997-2012 itu dianggap bermental lemah karena terlalu mudah klaim diri sendiri alami masalah mental.

Pakar kesehatan mental dari Emotional Health For All (EHFA) Dr. Sandersan Onie bahkan menyebutkan kalau ada tren di media sosial yang menyebut gen z sebagai generasi stroberi. Dalam artian, hanya terlihat bagus dari luar, tetapi di dalamnya sedikit rapuh.

Dari hasil penelitian yang dilakukan EHFA pada 2022, Sandersan mengatakan kalau gen z memang lebih berisiko alami depresi dibandingkan generasi sebelum mereka.

"Kami lakukan statistik apa intensitas dari depresi yang kita lihat, kenyataannya memang anak-anak sekarang lebih rentan terhadap depresi. Karena tantangan yang dihadapi berlipat kali lebih berat dari generasi sebelumnya, dari segi sosial media, perbandingan dari keparahan depresihnya," jelasnya saat webinar Hari Kesehatan Mental Dunia, Senin (10/10/2022).

Akibat kehadiran sosial media yang semakin luas dan mudah diakses justru menimbulkan tantangan baru bagi generasi muda. Karena menurut Sandersan, mereka jadi cenderung bisa membandingkan diri ke lebih banyak orang dari berbagai belahan dunia.

"Mereka bertumbuh tidak hanya membandingkan diri dengan kakak, adik, atau teman sekelas, tapi juga dengan anak seluruh dunia lewat sosial media," ujarnya.

Sehingga wajar saja muncul fenomena 'healing' atau menenangkan diri yang kerap ramai jadi konten di media sosial. Tetapi, Sandersan menyarankan agar generasi yang lebih kuat jangan langsung melabeli gen z yang seperti itu dengan istilah generasi stroberi tersebut.

Melainkan beri edukasi secara langsung bagaimana mereka harus menjalani hidup menjadi generasi yang kuat secara mental.

"Anak-anak yang dikit-dikit mau healing tentunya memang ada, tapi saya rasa itu minoritas. Dan cara edukasi yang baik bukan dengan ngatain mereka kaya stroberi, itu bukan pendekatan yang baik. Tapi dengan mencontohkan cara yang sehat, kita yang lebih tua harus contohkan lebih baik cara hidup lebih sehat," tuturnya.

*Sumber: suara.com

 

 

Tag : penddidikan, kesehatan, mental, kesehatan mental anak zaman now



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat