Bangun Ekosistem Digital Dunia Usaha, Ini yang Dilakukan Kadin
blokbojonegoro.com | Friday, 04 November 2022 11:00
Reporter: M. Anang Febri
blokBojonegoro.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendapat tugas baru untuk membangun ekosistem digital pada dunia usaha. Hal ini menyusul dikeluarkannya Kepres nomor 18 Tahun 2022 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kamar Dagang dan Industri yang menyangkut arahan Kadin Indonesia terbaru.
Ketua Komite Tetap Keanggotaan Biasa dan Luar Biasa Bidang Organisasi Kadin Indonesia Guido D. Kartasasmita, saat sosialisasi dengan Kadin dari kabupaten/kota di Jawa Timur di Graha Kadin Jatim, Kamis (3/11/2022) lalu menuturkan, bahwa ekosistem digital dunia usaha berfungsi untuk memastikan perekonomian berjalan mulai level atas hingga UMKM.
"Karena ekosistem ini harus dijalankan secara digital, maka Kadin Indonesia melakukan pembaharuan pada sistem keanggotaan Kadin yang akan terintegrasi dengan 4 lembaga negara," ungkap Guido D. Kartasasmita.
Pihaknya menambahkan, ke empat lembaga negara tersebut yaitu Kementerian Investasi, Kementerian Dalam Negeri dalam hal ini Pendukcapil, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dalam hal ini tentang akta perusahaan serta yang keempat adalah Direktorat Jenderal Pajak untuk verifikasi NPWP. Integrasi data dan sistem dengan ke 4 lembaga ini akan memudahkan dunia usaha dalam berbagai hal.
Pertama, untuk melakukan penelitian terhadap kondisi perekonomian pada level atas sampai tingkat bawah. Kedua, melaksanakan program pemerintah, baik program kadin maupun pemerintah untuk menghadapi resesi tahun 2023.
"Kami harapkan tahun depan, ketika digital ekonomi sistem ini berjalan pada level UMKM, maka UMKM akan jauh bisa dikembangkan dibanding saat ini. Market ekspor, market domestik semua ditingkatkan. mudah-mudahan Indonesia masih bisa masuk pada pertumbuhan positif," lengkapnya.
Dikatakan pula oleh Guido, sampai saat ini anggota Kadin di Jawa Timur yang terdata sebanyak 29 ribu. Namun saat ini banyak anggota yang belum melakukan registrasi ulang akibat dampak dari pandemi.
"Bisa jadi karena hal lain, kita akan mencari solusi tentang masalah ini. Hampir di seluruh Indonesia kondisinya seperti itu. Oleh karena itu kami melakukan pembaharuan keanggotaan melalui sistem Online Single Submission (OSS)," tambahnya.
Selain itu, sejumlah upaya juga telah dilakukan oleh Kadin Indonesia guna menyiapkan Indonesia menghadapi resesi dunia tahun 2023, "Saat ini kami berupa menyukseskan B20 Sumit di Bali dimana kami mengundang banyak investor yang akan hadir di sana. Kami akan presentasikan Indonesia, mengenai peluang-peluang usahanya, apa yang menjadi ketertarikan pengusaha di luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia, itu yang kami lakukan," pungkas Guido.
Wakil Ketua Kadin Jatim Bidang Organisasi dan Keanggotaan, Dedy Suhajadi mengatakan turunnya jumlah keanggotaan Kadin Jatim itu tidak lain karena kondisi pandemi. Selain itu, kebijakan keanggotaan yang berubah tanpa adanya sosialisasi terlebih dulu.
"Akhirnya, anggota malas untuk memperbarui keanggotaannya. Terus digempur pandemi Covid-19, jadinya ya begitu," kata Dedy
Dengan adanya kebijakan baru dengan OSS ini, Dedy berharap ke depan anggota Kadin Jatim bisa kembali ke angka 29 ribu bahkan harus bertambah lebih banyak. [feb/mu]
Tag : Kadin, ekonomi digital
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini