Cuaca Buruk, Omzet Pedagang Ikan di Pasar Bojonegoro Merosot
blokbojonegoro.com | Wednesday, 09 November 2022 13:00
Kontributor: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Cuaca buruk yang diperkirakan terjadi pada beberapa hari terakhir, membuat omzet pedagang ikan di Pasar Kota Bojonegoro merosot. Pasalnya, nelayan di daerah pesisir pantai tidak melaut, sehingga mengerek harga jual ikan di pasaran.
Perkiraan cuaca buruk tersebut, dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya yang memberi peringatan waspada terkait pasang air laut maksimum di wilayah pesisir pantai Jawa Timur mulai tanggal 8 hingga 12 juni mendatang.
"Selama sepekan ini, harga ikan laut rata-rata mengalami kenaikan sebesar Rp5 ribu per kilogram. Ini mungkin karena nelayan tidak melaut sehingga stok ikan minim," ujar salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Kota Bojonegoro, Ismiati, Selasa (8/11/2022).
Pedagang asal Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro itu mengungkapkan, kenaikan harga ikan laut berdampak pada jumlah nilai penjualan. Dari yang sebelumnya, per hari ia mampu memperoleh penjualan sebesar Rp2 juta, kini setelah harga naik berkurang 100 persen.
"Sehari sekarang hanya bisa mendapat Rp1 juta penjualan kotor," terangnya.
Dengan adanya kenaikan harga ikan laut ini, ia mengaku mengurangi jumlah ikan yang dijual. Stok ikan laut yang dia jual itu diperoleh dari Kabupaten Tuban. Dia juga menambahkan, ikan tawar yang diperoleh dari Kabupaten Lamongan dan Gresik.
"Kenaikan harga ikan laut ini ya akhirnya mengurangi jumlah kulakan, karena pembeli kadang tidak jadi beli karena harganya mahal," jelasnya.
Diketahui, harga ikan laut yang dijualnya hampir semuanya mengalami kenaikan sebesar Rp5 ribu. Seperti ikan jenis tengiri dari harga sebelumnya Rp85 ribu menjadi Rp90 ribu per kilogram. Kemudian, ikan jenis Tuna Rp50 ribu per kilogram, Ikan Tongkol Rp45 ribu, Cumi besar Rp70 ribu. Sedangkan untuk kepiting naik Rp10 ribu menjadi Rp125 ribu per kilogram.
"Sepi pembeli sekarang," keluh pedagang ikan laut lain, Sumiati kepada blokBojonegoro.com.
Sementara itu, perlu diketahui, BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya memberikan peringatan waspada pasang air laut maksimum di wilayah pesisir Jawa Timur mulai dari tanggal 8 hingga 12 November 2022. Kondisi pasang air laut ini di antaranya dipengaruhi fase gerhana bulan total di bulan November 2022.
Sesuai peringatan BMKG, pasang air laut berpotensi menyebabkan banjir rob dengan ketinggian genangan 10-20 cm di sekitar pelabuhan dan pesisir wilayah perkiraan. Dampak dari genangan yang ditimbulkan dapat mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.
Adapun wilayah pesisir yang berpotensi terdampak adalah sebagai berikut :
Pelabuhan Surabaya, 8-12 November 2022 pukul 23.00 – 24.00 WIB.
Pesisir Surabaya Barat, termasuk Gresik, Lamongan, Tuban, 8-12 November 2022 pukul 21.00 – 23.00 WIB.
Bagi yang tinggal di daerah tersebut dapat mempersiapkan diri. [riz/lis]
Tag : Ikan, harga, sepi, pembeli
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini