06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Kompetisi

blokbojonegoro.com | Wednesday, 14 June 2023 18:00

Kompetisi

Oleh: Ahmad Zainul Hamdi

blokbojonegoro.com - Membuktikan diri sebagai juara dan mengalahkan orang lain itu animal instinct yang tertanam dalam diri manusia. Tidak ada yang bisa mengelak dari "kutukan" ini. Dalam berbagai bentuknya, setiap orang punya kecenderungan untuk menunjukkan dirinya sebagai yang terhebat. Bahkan manusia terlemah pun tidak bisa lolos dari imajinasi untuk menjadi pemenang. Nietszche menggambarkan "kodrat" manusia ini dengan istilah "will to power".

Peradaban manusia memiliki caranya untuk mengkanalisasi animal instinct ini. Era Romawi Kuno, terutama di era Julius Caesar, mencatat pertarungan berdarah yang disebut gladiator. Sekalipun pada awalnya ini menjadi ritual pemakaman kelas bangsawan, pada akhirnya dia berubah menjadi pertandingan hidup mati untuk menentukan "the last man standing" yang layak dipuja-puja oleh para penonton seisi colosseum.

Olimpiade juga adalah salah satu cara manusia untuk mengatur hasrat untuk menjadi sang juara. Event olimpiade punya sejarah yang sangat panjang sejak ribuan tahun lalu, tepatnya pada 776 SM. Ia berasal dari pedesaan Olympia Yunani Kuno. Event ini didekasikan untuk menghormati Dewa Zeus. Olimpiade diselenggarakan untuk mencari apa yang disebut "manusia unggul" melalui sebuah kejuaraan. Coroebus, seorang pembuat roti, tercatat sebagai manusia pertama yang memenangkan Olimpiade 776 SM itu. 

Sekalipun pada 391 M penyelenggaraan olimpiade pernah dilarang oleh Kisar Romawi Kristen, Theodosius, karena dianggap sebagai sisa-sisa ritual pagan, namun tunas olimpiade terus tumbuh. Hasrat manusia untuk menjadi juara terus mencari cara untuk bisa diwujudkan. Akhirnya, pada 1896, Kota Athena, Yunani, menjadi saksi penyelenggaraan olimpiade modern pertama yang terus berlanjut hingga kini.

Saat ini, istilah olimpiade memiliki gengsinya sendiri. Orang yang juara di event olimpiade dianggap sebagai manusia unggul sejagad. Sebegitu gengsinya, istilah ini kemudian digunakan untuk berbagai ragam perlombaan yang diniati sebagai event bergengsi.

Hari ini, Direktorat Diktis, Ditjen Pendis, Kemenag RI, menyelenggarakan sebuah olimpiade yang diberi nama OASE (Olimpiade Agama, Sains, dan Riset). UIN Syarif Hidayatullah menjadi tuan rumah penyelenggaraan event dua tahunan untuk mencati mahasiswa-mahasiswa unggul di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam se-Indonesia. 

Tak ada ritual persembahan kepada Dewa Zeus, tak ada pula ketelanjangan tubuh. Yang ada hanyalah kompetisi yang diperuntukkan bahwa para mahasiswa PTKI untuk membuktikan diri bahwa mereka adalah bibit-bibit unggul di bidang ilmu agama dan sains, yang siap mendedikasikan dirinya untuk keunggulan Indonesia di masa depan. 

Saya ingin mengucapkan selamat berlomba pada seluruh peserta. Sekalipun saya tidak bisa hadir di pembukaan, hati saya ada bersama kalian.  Jiwa saya bergemuruh di tengah-tengah kalian. Jika ada pesan yang sungguh-sungguh ingin saya sampaikan, itu adalah "Berkompetisilah sekeras mungkin, tapi jangan lupa untuk berkolaborasi."

Berkali-kali kita diingatkan oleh pimpinan kita, Gus Men Yaqut Cholil Qoumas, bahwa pendidikan adalah jalan panjang membangun peradaban. Jika sekedar ingin cepat, silakan jalan sendiri. Tapi jika kalian ingin berjalan jauh, kalian harus bergandengan tangan bersama. Itulah kolaborasi.

Masa depan tidak ditentukan oleh para juara yang selfish. Masa depan dibangun dan ditentukan oleh para manusia unggul yang sanggup merentangkan tangannya untuk saling bergandengan dan berangkulan.

Saya sangat terharu nasihat seorang ayah kepada putrinya di hari kelulusan sang putri: "Nak, go into the world and do well. But more importantly, go into the world and do good." Jika kalian menjadi juara di perhelatan OASE 2023 tahun, maka ingatlah, ada yang lebih penting dari sekedar menjadi manusia juara, yaitu menjadi manusia baik.[lis]

*Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI.

 

Tag : Kolom, oase, kompetisi



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat