13:00 . Perluas Dukungan Lingkungan Akademik, Hulu Migas Hadir di Pameran SINOX-01   |   22:00 . Survei ARCI: Elektabilitas Wahono-Nurul 75,5%, Teguh-Farida 19,6%   |   21:00 . Tingkatkan Derajat Kesehatan Pekerja Lewat Program Atraktif, Pertamina EP Cepu Catatkan Rekor Muri   |   20:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z Bojonegoro Berlangsung Meriah   |   18:00 . Tim Pemenangan Teguh-Farida Akui Tak Tahu Kampanye ‘Bojonegoro Klunting’ di Kepohbaru   |   16:00 . Kampanye Hari Terakhir Pilbup Bojonegoro Berujung Ricuh, Warga Saling Lempar Batu   |   15:00 . 22 TPS di Sekar Bojonegoro Sulit Dijangkau, Ada yang Gegara Jembatan Putus   |   12:00 . Peringati Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronis, Dinkes Bojonegoro Ajak Warga Jaga Kesehatan Paru   |   23:00 . Ribuan Warga Bojonegoro Mlaku Bareng Khofifah-Emil dan Wahono-Nurul   |   19:00 . Diduga Tak Netral, PMII Bojonegoro Minta Ketua Bawaslu Mundur   |   17:00 . Beredar Foto Ketua Bawaslu Bojonegoro Berkaos PDI-P, Benarkah?   |   16:00 . Kembangkan Potensi, PEP Sukowati Gelar Pelatihan Pengolahan Herbal   |   15:00 . 5 Tersangka Korupsi Mobil Siaga Bojonegoro Segera Disidang   |   06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |  
Sun, 24 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Dampak El Nino Kemarau Tahun Ini Lebih Kering, Hingga Risiko Puso

blokbojonegoro.com | Saturday, 05 August 2023 09:00

Dampak El Nino Kemarau Tahun Ini Lebih Kering, Hingga Risiko Puso

Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Musim kemarau tahun 2023 ini lebih kering dibandingkan 3 tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena adanya fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang terjadi di samudra.

Fenomena ini berpotensi mengganggu ketahanan pangan nasional, karena adanya ancaman gagal panen pada lahan pertanian tadah hujan.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan BMKG, indeks El Nino pada Juli ini mencapai level moderate. Sementara IOD sudah memasuki level index yang positif.

"Fenomena El Nino dan IOD Positif saling menguatkan. Sehingga membuat musim kemarau 2023 menjadi lebih kering, dan curah hujan pada kategori rendah hingga sangat rendah," ungkap Kepala Stasiun BMKG Tuban, Zem Irianto Padama.

Puncak kemarau kering 2023 diprediksi akan terjadi pada Agustus hingga awal September. Dengan kondisi akan jauh lebih kering dibandingkan tahun 2020, 2021 dan 2022.

"Sepanjang musim kemarau ini, sektor pertanian juga terdampak. Terutama lahan pertanian tadah hujan yang masih menggunakan sistem pertanian tradisional," ucapnya.

Selain itu, kondisi kekeringan ini juga dapat berujung kepada bencana karhutla yang jika tidak terkendali dapat menimbulkan krisis kabut asap. Dan tentu berdampak pada kualitas lingkungan, ekonomi, sosial, hingga kesehatan masyarakat.

"Untuk mengurangi dampak tersebut, masyarakat dapat berkontribusi mulai dari menghemat penggunaan air dalam aktivitas sehari-hari. Serta menampung hujan yang masih mungkin turun sebagai cadangan air," ulasnya. [liz/mu]

 

Tag : kemarau, el nino



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat