Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Sempat Disebut Bakul Rosok, Tak Henti Berinovasi dengan Sampah Kini Jadi Berkah

blokbojonegoro.com | Sunday, 24 September 2023 21:00

Sempat Disebut Bakul Rosok, Tak Henti Berinovasi dengan Sampah Kini Jadi Berkah Pemilahan sampah di Bank Sampah Mandiri Keluarga Harapan

Reporter: Nur Muharrom

blokBojonegoro.com - Ketika mendengar kata 'sampah' tentu yang ada di benak kita adalah sesuatu yang kotor, bau dan hampir semua orang akan menjauhi itu.

Sampah hingga saat ini masih jadi PR besar bagi pemerintah Indonesia, tak terkecuali juga bagi Pemerintah Daerah seperti Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur yang memiliki 28 kecamatan dengan total warganya 1.322.474 jiwa yang tersebar di 11 kelurahan dan 419 desa.

Bisa dibayangkan berapa ton sampah yang dihasilkan setiap harinya dari satu juta warga Bojonegoro. Di satu sisi saat ini belum banyak warga yang sadar akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan tentu sangat penting mengelola sampah agar bisa dimanfaatkan kembali.

Dari satu juta warga itu, ternyata ada salah satu orang yang berinisiatif mengurangi sampah agar tidak berakhir di tempat pembuangan sampah (TPS), ialah Imam Muhlas warga Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro.

"Saat kamu meninggal, orang yang berada di sekitarmu menangis sebagai ungkapan sedih, sedangkan kamu tersenyum gembira, karena telah meninggakan kebaikan," begitulah cuplikan kata mutiara yang diungkapkan Imam Muhlas mengutip dari ucapan almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang hingga saat ini ia pegang.

"Si Imut My Darling" begitulah Imam Muhlas memberi nama untuk kegiatannya yang saat ini dijalankan bersama kelompok masyarakat sadar lingkungan yang tergabung di Bank Sampah Mandiri Keluarga Harapan.

"Si Imut My Darling adalah kepanjangan dari integrasi ikan, magot, unggas dan ternak bersama masyarakat Sadar Lingkungan," terang pemuda 35 tahun ini.

Imam Muhlas bercerita, ide mengelola sampah bermula pada tahun 2016 akhir saat dirinya ingin berbuat sesuatu untuk masyarakat tapi karena keterbatasan kemampuan dan sumber daya, sehingga ia berfikir untuk berbuat yang jarang dilakukan orang lain yaitu mengelola sampah. Sehingga gerakannya mulai berjalan pada 2017.

"Kenapa saya memilih sampah? karena sampah semakin hari semakin banyak tidak malah berkurang, di sisi lain tak banyak orang yang peduli untuk mengelola sampah," kenang putra dari pasangan Ngalim dan Siti saat bercerita awal mula bank sampah berdiri.

Dari niat mulianya itulah ia ingin turut berpartisipasi membangun masyarakat, sehingga Imam mengajak ibu-ibu jamaah tahlil yang ada di desa untuk turut membuat inovasi yaitu menabung sampah untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), karena rata-rata ekonomi warga desa menengah ke bawah.

Proses memilah sampah  di Bank Sampah Mandiri Keluarga Harapan

Saat awal, Imam membuka setoran sampah botol plastik empat kali dalam setahun, hal itu dilakukan karena di desa sampah botol tidak begitu banyak sehingga tidak bisa dilakukan setiap hari. Dari setoran sampah warga itu selanjutnya akan digunakan untuk membayar PBB yang menjadi tanggungan warga.

"Alhmdulillah dari sampah bisa digunakan untuk membayar PBB, meski begitu belum semua warga sadar akan pentingnya pengelolaan sampah, jadi anggota kami saat ini ada 350 keluarga," ujar Imam mengenang masa itu.

Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2018 kelompoknya menyewa rumah kosong yang akan difungsikan untuk menimbun dan memilah sampah, tapi nahas pada 2019 harga jual sampah anjlok sehingga ia berinisiatif mencari bantuan dengan mengajukan proposal salah satunya ke Pertamina EP Cepu.

Saat proposal sudah masuk ke Pertamina EP Cepu, Imam Muhlas tak begitu yakin programnya akan diterima karena sudah beberapa hari tak menerima kabar. Beruntung Pertamina EP Cepu menyambut proposalnya dan memberi kabar tertarik mendukung kegiatan yang dijalankan Imam bersama kelompoknya.

Saat Pertamina EP Cepu hadir, Imam Muhlas bersama kelompoknya mulai berbenah seperti mendapatkan pelatihan pengelolaan sampah, study tiru hingga perlengkapan bank sampah seperti kendaran pengangkut sampah dan gerobak.

"Alhmdulillah kita mendapatkan pelatihan mengelola sampah dengan baik dan juga kita dibantu perlengkapan yang memadai," cerita pemuda yang memiliki hobi berorganisasi ini saat menceritakan perjuangannya.

Waktu terus berjalan, ternyata apa yang dilakukan Imam dan kelompaknya itu malah menjadi beban, karena bank sampah dipandang sebelah mata dan ia dijuluki sebagai 'bakul rosok' (penjual barang bekas) serta dianggap menyaingi mereka yang usahanya bergerak dibidang pengepul barang bekas.

Karena masalah itu, Imam bersama Bank Sampah Mandiri Keluarga Harapan berfikir apa lagi yang bisa dilakukan untuk kedepannya?

Setelah mendapatkan dukungan dari Pertamina EP Cepu untuk study tiru ke berberapa lokasi pengolahan sampah organik, tercetuslah untuk mengolah sampah organik yang diintegrasikan dengan lalat BSF (Black Soldier Fly) jenis lalat yang sering disebut maggot.

Pengecekkan hasil sampah organik dengan sistem BSF

"Sehingga pada tahun 2020, Bank Sampah Mandiri Keluarga Harapan tidak hanya mengolah sampah botol plastik tapi juga mengolah sampah organik dan kegiatan ini diberi nama Si Imut My Darling kepanjangan dari integrasi ikan, magot, unggas dan ternak bersama masyarakat Sadar Lingkungan," terang pemuda 35 tahun warga Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem.

Produk yang dihasilkan dari mengolah sampah organik dengan sistem BSF ini bisa untuk pakan lele, ternak ayam atau unggas dan juga limbahnya bisa dimanfaatkan untuk pupuk pertanian.

"Jadi kita sudah ada produk Magotring ini untuk pakan ikan dan juga unggas berkualitas, sedangkan produk kedua pupuk organik kasgot untuk menyuburkan tanah cocok untuk pertanian," papar Imam Muhlas.

Tak berhenti pada sampah organik, Bank Sampah Mandiri Keluarga Harapan juga membuat terobosan dengan mengolah sampah plastik dan sterofoam menjadi bahan bakar alternatif dengan mesin fast pyrolysis. Haslinya sudah dimanfaatkan untuk kendaraan pengangkut sampah.

Proses pengolahan sampah plstik dan sterofoam menjadi bahan bakar alternatif dengan mesin fast pyrolysis

Saat ini Program Si Imut My Darling sudah bekerjasama dengan multipihak yang ada di Kecamatan Ngasem termasuk mengedukasi putra putri bangsa untuk turut mengolah sampah, selain itu keuntungan yang diperoleh kelompok ini dari mengolah sampah organik dan anorganik kurang lebih 60 juta rupiah.

"Kita sangat bersyukur karena bisa membantu membangun masyarakat dimulai dari sampah dan bisa membentuk kelompok usaha di bidang pertanian, perikanan dan peternakan, serta yang paling penting adalah turut mengurangi sampah yang dibuang di TPS," papar Imam Muhlas.

Imam Muhlas tengah memberi pakan ayam dengan Magotring

Terpisah, JTB Site Office & PGA Manager PEPC, Edy Purnomo mengatakan, PT Pertamina EP Cepu terus berupaya dan berkomitmen memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah operasi, terutama warga yang berhadapan langsung dengan proyek pengembangan lapangan gas unitisasi jambaran-tiung biru.

Edy menjelaskan, untuk warga Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro ini pemberdayaannya dalam mengolah sampah dengan Bank Sampah Mandiri Keluarga Harapan.

"Pemerintah sudah mengeluarkan peraturan terkait pengelolaan sampah, seperti Perpres No.97 tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah nasional (Jakstranas)," tutur Edy Purnomo.

Sesuai dengan Perpres tersebut, masih kata Edy, tentu PEPC mendukung dan berkomitmen bersama masyarakat untuk bisa terus mengurangi sampah terutama sampah domestik rumah tangga. PEPC berharap kegiatan ini bisa meningkatkan lingungan yang bersih, sehat dan bebas sampah teurtama sampah rumah tangga.

"Kami wujudkan asas pemeratan dan keadilan dalam tiap implementasi pengembangan kemasyarakatan tak terbatas pada area project, dengan menyesuaikan prioritas kebijakan daerah," tutupnya.

 

Tag : imam muhlas, magot, bsf, pertamina ep cepu, lokal hero, pengelolaan sampah, peduli sampah, bank sampah



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini