Sejarah Desa di Bojonegoro
Pemimpin Desa Bumirejo Dari Masa 1873
blokbojonegoro.com | Thursday, 28 September 2023 18:00
Kontributor: Sahdan
blokBojonegoro.com - Dari waktu ke waktu, suatu periodesasi selalu berganti pejabat serta kebijakan, para pemerintah baik itu tingkat pusat, tingkat provinsi, tingkat kabupaten atau kota sampai tingkat desa. Meskipun ada yang lima tahun semisal dari presiden sampai bupati dan walikota, akan tetapi untuk Pemerintahan Desa memiliki masa jabatan satu periode itu selama 6 tahun oleh karena itu setiap desa pasti ganti dari jaman penjajahan hingga kini di masa orde reformasi, begitupula dengan Kepala Desa Bumirejo, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro selalu berganti dari masa ke masa.
Dari masa penjajahan sampai prakemerdekaan yaitu antara tahun 1873-1901 Djojo Sentono, terus dilanjutkan tahun 1902-1939 pemerintah desa dijabat oleh Kartorejo Sambong, antara tahun 1940-1941 dijabat oleh kepala desa atas nama H. Kamad Syahri.
"Dari masa kolonial atau penjajahan hingga prakemerdekaan Republik Indonesia Desa Bumirejo dijabati oleh 4 kepala desa secara bergantian," ungkap Kepala Desa Bumirejo Moh. Sunardi.
Kemudian kepala desa dari pasca proklamasi hingga tumbangnya orde Baru atau pemerintahan otoriter yang dipimpin oleh Presiden Suharto ini nama-nama Kepala Desa Bumirejo H. Kamad Syahri, H.Sutrino, H.Mundir menjabat antara 1998-2006 dan tahun 2007-2013 separuh di masa kecilnya di masa presiden Suharto ia dapati.
Kemudian di masa orde reformasi hingga saat ini Kepala Desa Bumirejo dipimpin oleh H.Mundir, Suntik Handayani, sampai kini Moh. Sunardi. Kemudian pembangunan Desa Bumirejo di masa Kepala Desa Djojo Sentono adalah penataan masyarakat pada zaman penjajahan Belanda (1873-1901). Semasa Kepala Desa Kartorejo Sambong pembangunannya dimulai penataan masyarakat pada zaman Belanda, penataan bidang administrasi pertanahan (1902-19039).
Semasa Syafi'i sebagai kepala desa kebijakannya adalah penataan masyarakat pada zaman penjajahan Jepang, penataan bidang keamanan, dilanjutkan penataan zaman penjajahan Belanda yang kedua ( 1940-1941), semasa H.Kamad Syahri yang menjadi prioritasnya adalah penataan bidang keamanan, bidang pertanian, pembangunan jembatan, jalan, pendirian balai desa yang pertama, kemudian penataan administrasi pertanahan dan kependudukan serta administrasi lainnya (1942-1988).
Pada masa H. Sutrisno prioritas pemugaran Balai Desa, jembatan, jalan, sarana listrik, jalan makam kemudian semasa H.Mundir selama 2 periode kebijakan nya adalah penataan pemerintah desa, renovasi Balai Desa, pengerasan jalan poros desa, pembangunan gedung MTS, Polindes, jalan gang, gorong-gorong jalan desa, pengerasan jalan lingkungan dusun, pemasangan lampu jalan desa, pembuatan embung sungai (1998-2006- 2007-2013).
"Sedangkan semasa kepala Desa Suntik Handayani pembangunannya pavingisasi jalan poros desa, dusun hingga lingkungan, rehabilitasi jembatan dan gorong-gorong, pembangunan embung serta saluran air, pendirian MI Kawung, PAUD," tutur Moh. Sunardi
Adapun kondisi geografis Desa Bumirejo terletak didaratan bukan pantai yang berbeda di Kecamatan Kepuhbaru, Kabupaten Bojonegoro yang terletak berbatasan dengan Kecamatan Baureno, suhu udara rata-rata 20-33°cl, ketinggian 15° DPAL, luas seluruhnya 360 Ha terdiri dari pemukiman, tegalan dan sawah
"Batas-batas Desa Bumirejo Utara dan Timur esa Sunbergede, Desa Baureno Kec. Baureno, kemudian selatan Desa Betet, Desa Mudung, Desa Jipo adapun perbatasan bagian barat Desa Woro, Desa Nglumber, Desa Tlogorejo, terus kemudian luas wilayah Desa Bumirejo pemukiman 36 Ha, Tegalan 5 Ha, Sawah 315 Ya yang lain-lain 4 Ha kemudian jumlah keseluruhannya 360Ha, jumlah dusun di Desa Bumirejo Dusun Kapal, Dusun Kapal Etan, Jombang dan Dusun Kawung," terang Kepala Desa Bumirejo Moh.Sunardi saat diwawancarai awak media blokBojonegoro.com.
Bersambung...
[Baca juga: Perampok dan Brandal yang Mengacaukan Warga, 3 Desa Kecil jadi Bumirejo ]
Tag : sejarah desa bumirejo, bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini