23:00 . Ziarah, Akhiri KKNT UPN Veteran Jawa Timur di Ponpes Langitan   |   22:00 . Tim Pemadam Bahasi Sisa-Sisa Kebakaran di Kedungadem   |   21:00 . Korsleting Listrik, Rumah Warga Bojonegoro Terbakar, Uang Tunai dan Motor Ludes   |   20:00 . Bupati Bojonegoro Berangkatkan 858 Mahasiswa KKN PINTAR UNUGIRI   |   19:00 . UNUGIRI Berangkatkan 858 Mahasiswa Wujudkan Kemandirian Ekonomi Desa   |   18:00 . Pasukan Tiga Matra TNI Manunggal Membangun Desa   |   17:00 . TMMD 125 Kodim Bojonegoro, Pasukan Tiga Matra Siap Mengabdi di Desa   |   16:00 . Miss Lucy asal Amerika Serikat Ajarkan Anak Bojonegoro Bahasa Inggris   |   13:00 . Selesai Diidentifikasi, Jasad Anjar Diserahkan ke Keluarga   |   12:00 . Ibnu Athaillah, Lulusan Attanwir yang Ukir Prestasi Kaligrafi di Ajang Internasional IRCICA 2024   |   11:00 . Alumni Ponpes Attanwir Juara 3 Kaligrafi Internasional IRCICA di Turki   |   10:00 . Jasad Anjar Warga Kasiman Ditemukan 5 Km dari Jembatan Bandar   |   07:00 . Peserta UMK Academy Naik Kelas Lewat Platform Learning Management System   |   06:00 . Platform Learning Management System, Pertamina Dorong Peserta UMK Academy Naik Kelas   |   00:30 . Tim SAR BPBD Bojonegoro Evakuasi Jenazah Diduga Anjar   |  
Wed, 23 July 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Sejarah Desa di Bojonegoro

Perampok dan Brandal yang Mengacaukan Warga, 3 Desa Kecil jadi Bumirejo

blokbojonegoro.com | Thursday, 28 September 2023 21:00

Perampok dan Brandal yang Mengacaukan Warga, 3 Desa Kecil jadi Bumirejo

Kontributor: Sahdan

blokBojonegoro.com - Menurut legenda bahwa nama Bumirejo diambil dari Istilah bahasa Jawa, bahwa Bumi yang berarti sebuah tanah atau tempat tinggal bagi masyarakat, sedangkan Rejo diartikan tempat keramaian, sehingga bisa disimpulkan sejak dahulu kala memang Desa Bumirejo, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro telah digunakan sebagai muara perdagangan atau bisa dikatakan jalur perdagangan.

[Baca juga: Pemimpin Desa Bumirejo Dari Masa 1873 ]


Selain sebagai jalur perdagangan Desa Bumirejo ungkap Kepala Desa Moh. Sunardi, telah tumbuh dan berkembang yang berbau religi dengan banyaknya para santri yang belajar mengaji baik di Desa Bumirejo maupun warga Bumirejo yang belajar agama Islam di pondok-pondok pesantren. Kemudian tumbuh beberapa kesenian yang bernafaskan Islam.

"Dalam hal ini yang tertua adalah seni Jedor yang syair-syairnya berupa bacaan sholawat dan kisah kehidupan Rasulullah, dan seni tersebut masih bertahan sampai sekarang," kata Kades Sunardi.

Selain dari legenda-legenda tersebut masyarakat Desa Bumirejo sejak dahulu kala telah mengenal agama Islam dengan baik, akan tetapi karena pada zaman dahulu penyebaran agama Islam masih sangat sedikit sehingga cara penyampaiannya belom sepenuhnya dapat diterima secara benar dan tepat, sehingga bau-bau ajaran Hindu, Budha masih kental di tengah-tengah masyarakat. Hal ini terbukti di setiap dusun masih melaksanakan acara yang diberi nama nyadran atau sedekah bumi, pada setiap tahun, kalau tidak melaksanakan takut terkena bencana alam seperti tanaman gagal, karena diyakini ada gangguan roh-roh jagat dan sebagainya.

Desa Bumirejo menurut keterangan para sesepuh desa dibentuk pada tahun 1873 dari gambungan 3 desa kecil yaitu Desa Kembangkan, Desa Kapal, dan Desa Kawung yang meliputi didalamnya Dusun Jombang. Adapun sebagai bukti bahwa desa-desa tersebut sudah ada sejak zaman dahulu terbukti semisal Desa Kembangan nomer register 91 dan ada bengkok Kepala Desa, Desa Kapal nomer register 92 terdapat bengkok pula kepala desa. Sedangkan Desa Kawung bernomer register 101 tertandai ada bengkok Kepala Desa.

"Ketiga desa tersebut dipimpin oleh petinggi ( Kepala Desa) masing-masing desa tersebut merupakan desa kecil-kecilan yang jumlah penduduknya sedikit, Kemudian sekitar pada tahun 1873 ketika digabungkan ketiga desa tersebut menjadi satu desa yang diberi nama Desa Bumirejo, karena diakibatkan sering terjadinya perampokan, berandal yang mengakibatkan kekacauan," tutur Sunardi

Pengertian telah mulai berkembang sehingga pada saat ini acara nyadran telah diganti dengan acara syukuran dan haul para leluhur desa yang didalamnya diisi dengan acara yang bernilai agama Islam seperti pembacaan Al-Qur'an, Tahlilan dan pengajian agama Islam, meskipun tempatnya masih tetap di lokasi zaman dahulu kala akan tetapi isi dan tujuannya telah dirubah dengan tata cara yang bernafaskan agama Islam.

"Apalagi sejak tahun 2005 yang lalu telah diisyaratkan oleh seorang ulama yang bernama KH. M. Umar dari pondok Pesantren Sarang Rembang bahwa sebuah makam yang berada di Dusun Kapal yang tepatnya dipinggir Telaga Kapal konon adalah sebuah makamnya seorang prajurit Majapahit yang bernama Sarip Somo Direjo, menurut Kiai Umar prajurit tersebut beragama Islam," tutup kepala Desa Bumirejo Moh.Sunardi.

Tag : sejarah, desa, bumirejo, kepohbaru, bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Tuesday, 22 July 2025 23:00

    KKNT UPN Veteran Jawa Timur

    Ziarah, Akhiri KKNT UPN Veteran Jawa Timur di Ponpes Langitan

    Ziarah, Akhiri KKNT UPN Veteran Jawa Timur di Ponpes Langitan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi Pesantren yang dilaksanakan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) berkat kolaborasi erat antara LPPM UPNVJT dan Majelis Al-Muwasholah Baina ‘Ulama Al-Muslimin...

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat