22:00 . Drainase Tersumbat, Jalan Protokol Bojonegoro Dihantui Banjir saat Musim Penghujan   |   20:00 . Pengendara Motor Terobos Genangan Air   |   19:00 . Hujan 2 Jam, Jalanan Kota Bojonegoro Direndam Banjir   |   18:00 . Dosen UNUGIRI Lakukan Pendampingan Tata Kelola Organisasi Pada IPNU-IPPNU Balen   |   16:00 . 180 Rumah di Bojonegoro Rusak Diterjang Angin Kencang: 24 Rata dengan Tanah   |   15:00 . BPBD Bojonegoro: Puncak Bencana Hidrometeorologi Terjadi Bulan Ini   |   13:00 . Ribuan Pelajar Gunakan Angkutan Gratis, Dishub Bojonegoro Tambah Belasan Armada   |   12:00 . Osas Saha yang Jadi Gantungan Gol Persibo   |   11:00 . Hujan Mulai Merata, Bengawan Solo Masih Aman   |   10:00 . Awas..! Waspada Cuaca Buruk yang Ekstrem   |   09:00 . Inilah Sosok Kahudi Wahyu, Pelatih Baru Persibo   |   08:00 . Menag Ajak Komitmen Bersih dan Anti Korupsi   |   07:00 . Pemkab Bojonegoro Diminta Evaluasi Nama Rupabumi: Graha Buana, Tirta Buana, Buana Lestari   |   06:00 . Puncak Klasemen, Persibo Bojonegoro Dikuntit Lawan   |   05:00 . Mahasiswa KKN Pintar Kelompok 26 Desa Ngeper Serentak ikuti Pembukaan   |  
Wed, 04 December 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Kemarau 2023

Cerita Warga Dayukidul, Susuri Tebing Terjal untuk Dapatkan Air Bersih

blokbojonegoro.com | Saturday, 07 October 2023 15:00

Cerita Warga Dayukidul, Susuri Tebing Terjal untuk Dapatkan Air Bersih Mbah Sarmini mengambil air dari 'Cublik' untuk kebutuhan mandi dan mencuci (Foto : Istimewa)

Reporter: Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Kemarau panjang dampak Fenomena El-Nino masih mengintai warga Kabupaten Bojonegoro. Seperti yang terjadi di Desa Dayukidul, Kecamatan Kedungadem, sejumlah warga harus berjalan sekitar 200 meter untuk mendapatkan air bersih.

Seperti yang dilakukan Mbah Sarmini (62), dia harus berjalan 200 meter dari rumah singgahnya, dan menyusuri terjalnya tebing sungai untuk mendapatkan seember air bersih, dari kubangan kecil atau 'Cublik' di tengah Sungai di desa setempat.

Hal tersebut, dilakukan Mbah Sarmini sejak dua bulan silam. Lantaran, kemarau yang melanda di Kota Migas sebutan lain Bojonegoro membuat sumur-sumur warga Dayukidul kering. Tentu, hal ini membuat kesulitan warga untuk mendapatkan air bersih.

“Sumur-sumur warga sudah sepekan terakhir hanya sedikit mengeluarkan air bersih. Air itu dimanfaatkan untuk kebutuhan minum dan memasak,” ungkap Sarmini, Sabtu (7/10/2023).

Menurut Sarmini, sumur-sumur warga yang mulai mengering, hanya dimanfaatkan warga setempat untuk kebutuhan minum dan memasak. Sedangkan, untuk kebutuhan mandi dan mencuci, mereka harus 'ngangsu' (ambil air) dari kubangan yang berada di tengah sungai tadi.

“Sumber sumur e sampun cilik, nyumber banyune tapi sak itik, cukup e namong di damel masak, minum (Kondisi sumber air sumur warga sudah mengecil. Ada sumber airnya tapi cuma sedikit, cukup untuk kebutuhan masak, minum),” tuturnya.

Sementara, warga lainnya menambahkan, untuk menyiasati kebutuhan air untuk mandi, Ia membuat sumur di dekat kali yang disedot menggunakan pompa air.

"Kalau saya semenjak buat sumur di kali untuk kebutuhan air cukup. Untuk minum beli air isi ulang, secara umum masyarakat sini (Desa Dayukidol) memang kondisi di musim kemarau panjang seperti ini kekurangan air,” ungkap Fatihatun.

Fatih berharap, agar kemarau segera berakhir dan turun hujan. Karena selain warga membutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari, warga setempat juga mengandalkan air hujan untuk menghidupi area persawahan yang berada di daerah perbukitan itu.

"Harapannya ya segera turun hujan, karena memang daerah sini itu perbukitan, jadi pertaniannya mengandalkan air hujan (sawah tadah hujan). Juga rutin dapat kiriman bantuan air bersih,” pungkasnya. [riz/mu]

 

Tag : Kemarau, kekeringan, air bersih



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat