Cerita Padmi Sukses Berkat Bisnis ATK dan Percetakan, Omzet Puluhan Juta
blokbojonegoro.com | Friday, 10 November 2023 10:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Meski saat ini zaman digitalisasi teknologi informasi secara online sedang berkembang pesat. Namun berbisnis usaha fotokopi dan Alat Tulis Sekolah/Kantor (ATK) rupanya masih tetap menjanjikan.
Hal ini ditekuni oleh Supadmi asal Klangon, berbekal pengalamannya sebagai karyawan di salah satu percetakan besar yang ada di Bojonegoro. Kini, ia sudah memiliki usaha sendiri di bidang fotokopi dan jasa pengetikan, percetakan hingga jual beli ATK.
Di tempat usahanya yang berada di sekitar Jalan Ade Irma Suryani, sembari mengerjakan pesanan pelanggan. Supadmi menceritakan sepenggal perjalanan hidupnya menuju sukses tentang usaha yang ia geluti saat ini.
"Alhamdulillah saya sudah memiliki tempat usaha sendiri untuk berbisnis fotokopi, percetakan dan jual beli ATK," ungkap wanita asal Klangon.
Dia mengaku sudah menjalani usaha ini fotokopi dan menjual berbagai alat tulis sekolah dan kantor lumayan berkembang. Bahkan kini juga merambah bisnis pulsa operator, dan token listrik serta percetakan undangan.
"Sedikit demi sedikit saya kumpulkan untuk modal membeli mesin Fotokopi, komputer dan alat percetakan. Kini omzet kotor yang saya peroleh tiap bulan mencapai Rp 10 juta," ucapnya.
Masih kata Supadmi, menurutnya usaha yang ia rintis juga sempat mengalami kembang kempis. Seperti pelanggan yang menunggak membayar tagihan pulsa, hingga persaingan bisnis ATK di Bojonegoro.
"Kalau redup kembang kempis ya pasti pernah. Dan itu wajar karena namanya usaha pasti ada persaingan bisnis," cerita Supadmi.
Untuk memperluas usahanya, Supadmi melakukan beragam cara promosi. Yaitu melalui sosial media berupa Facebook, hingga memanfaatkan marketplace sebagai tempat jual beli.
"Jualan lewat marketplace juga, jual pulsa hingga alat tulis. Dulu waktu pandemi, banyak anak sekolah terpaksa belajar di rumah. Tapi justru jadi berkah bagi saya, ada pelanggan yang butuh jasa percetakan buku sekolah, bahkan jasa pengetikan tugas sekolah," imbuhnya.
Tak hanya itu, Supadmi juga bergabung dengan kredit usaha rakyat (KUR) Bank BRI sebagai penambahan modal usaha. Mulanya ia ditawari oleh seorang mantri (sebutan tenaga tenaga pemasar mikro) sebesar Rp 20 juta.
"Juga diberikan fasilitas berupa digitalisasi banking BRIMo dan juga pembayaran chaslles QRIS dari BRI. Manfaatnya beragam, selain dapat modal juga bisa melayani pelanggan yang suka chaslles lewat QRIS," imbuhnya.
Terpisah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI mencatat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sampai dengan September 2023 sebesar Rp 107,84 triliun dari total target Rp 194,4 triliun.
"Ini komitmen sekalipun perangkat kebijakan baru lengkap di bulan September. Maka BRI tetap mempunyai komitmen yang tinggi terhadap penyaluran KUR," sambung Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari.
Selain itu, tercatat hingga September 2023, BRI telah menyalurkan kredit kepada UMKM sebesar Rp 394 triliun. Angka tersebut naik sebesar 18,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 yang hanya sebesar Rp 333 triliun.
Dari total kredit UMKM yang telah disalurkan, sekalipun KUR baru tersalurkan sebanyak 55,47 persen, rupanya masyarakat tidak sama sekali menunggu KUR. Hingga September 2023, pertumbuhan kredit mikro komersial BRI mencapai 57,5 persen.
"Benar adanya bahwa di dalam riset BRI menyatakan nasabah-nasabah pelaku usaha UMKM tidak sensitif terhadap suku bunga,"pungkasnya. [liz/mu]
Tag : usaha, percetakan, ide usaha
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini