War Takjil Fenomena Toleransi Berdampak Ekonomi Masyarakat
blokbojonegoro.com | Friday, 29 March 2024 13:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Istilah 'war takjil' tengah menjadi tren di media sosial dalam Ramadan kali ini. Meski disebut war, tapi tren ini bukan berarti perang. Alih-alih memiliki konotasi negatif, war takjil lebih mengarah pada kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Dimana tahun lalu tradisi takjil ekslusif bagi umat muslim, kini justru inklusif hingga non muslim. Dan menyatukan warga dari berbagai latar belakang, semangat Ramadan tidak hanya kebahagiaan umat islam tapi juga menyentuh hati banyak orang.
"Ramadan tidak hanya mengajarkan HablumminAllah tapi juga habluminanas. Tentu disamping sebagai moment untuk Allah, kita juga bisa menebar rahmat horizontal seiman atau kepada manusia," ungkap Solikhin Jamik selaku Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro.
Menurutnya, selain nilai-nilai toleransi dalam bulan Ramadan, untuk menjaga umat islam dan saling menghormati antar mereka yang berpuasa dan tidak. Kemudian juga sudah barang tentu war takjil juga sebagai fenomena ekonomi masyarakat.
"Karena memicu aktivitas UMKM dan konsumsi masyarakat. Bahwa war takjil sebenarnya fenomena toleransi yang berdampak pada ekonomi," ujarnya. [liz/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini