Giliran Staf Forkopimda, OPD dan Kecamatan Ikuti Pembelajaran Kelas Bahasa Isyarat
blokbojonegoro.com | Wednesday, 22 May 2024 16:00
Kepala Dinpora Bojonegoro, Amir Syahid saat membuka acara. (Foto: blokBojonegoro.com/Parto)
Reporter: Parto Sasmito
blokBojonegoro.com - Sukses dengan Kelas Bahasa Isyarat Batch 1 yang diselenggarakan pada 24 Februari 2024, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinpora) bersama Organisasi Kepemudaan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN) kembali menggelar kelas yang sama, dengan peserta yang berbeda, pada Selasa (22/5/2024).
Kepala Dinpora Kabupaten Bojonegoro, Amir Syahid menyampaikan, pada kelas pertama dulu diikuti oleh pemuda umum, dan Kodim 0813 Bojonegoro. Untuk Pembelajaran Kelas Bahasa Isyarat Batch 2 ini diikuti staf dari Forkopimda, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), hingga tiap Kecamatan. Tujuannya, memberikan pengenalan, dan masukan komunikasi pelayanan bahasa isyarat bagi Teman Tuli di ranah publik. Serta mengajarkan bahasa isyarat pada peserta untuk berkomunikasi, dan sebagai bentuk pemberdayaan staf sehingga dapat berkomunikasi jika masyarakat Tuli datang ke pemerintah.
"Pada kegiatan pertama dulu sudah selesai dan ada tes untuk mendapatkan sertifikat. Pada Kelas Bahasa Isyarat Batch 2 ini nanti ada tindaklanjut dengan kelas khusus sampai 6 kali pertemuan lagi. Jadi yang hadir ini akan terus mengikuti kelas sampai akhir nanti," kata Amir Syahid saat membuka kegiatan.
Kepala Bidang Kepemudaan Dinpora Kabupaten Bojonegoro, Flora Agrishinta mengatakan, kegiatan ini diikuti sebanyak 49 peserta. Setelah kelas ini, nanti kelas akan dilaksanakan di aula Dinpora, dan peserta dibagi menjadi 5 kelompok sesuai jadwal, agar dapat berjalan maksimal.
"Kegiatan ini sekaligus menjadi pemicu OPD lain, untuk ikut kelas lanjutan Bahasa Isyarat. Agar OPD lebih care dan aware terhadap keberadaan Teman Tuli, dan dapat memberikan pelayanan publik yang lebih baik," ujar Flora.
Hadir sebagai narasumber dalam kelas ini, Muhammad Nashir Abdul Jabar,dari Desa Sarangan Kecamatan Kanor, Bojonegoro yang merupakan Guru Tuli Bahasa Isyarat. Dalam kesempatan tersebut, Abdul yang juga saat ini tengah mengikuti seleksi Pemuda Pelopor tahun 2024 tingkat Provinsi Jawa Timur di Bidang Pendidikan tersebut menjelaskan tentang Deaf Awarnes atau kesadaran tentang Tuli, sejarah dan istilah-istilah tentang disabilitas tunarungu, penyebutan yang tepat untuk Teman Tuli, bahasa-bahasa yang digunakan oleh Teman Tuli, serta Budaya Tuli.
"Tuli atau Deaf (Bahasa Inggris), bukan kata kasar. Jadi panggil dan sebutkan kami Tuli ya," kata Abdul dengan bahasa isyarat, dibantu penerjemah saat presentasi di hadapan para peserta. [ito/red]
Tag : Pembelajaran, Kelas Isyarat, Teman Tuli, Bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini