Kedai Nostalgia Bojonegoro, Kafe Retro yang Sukses Curi Perhatian
blokbojonegoro.com | Saturday, 01 March 2025 17:00
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Di tengah maraknya kafe masa kini bertema industrial dan modern, hadir kafe dengan konsep "recycle" alias daur ulang barang bekas menjadi properti. Kedai ini bernama Kedai Nostalgia.
Kedai dengan konsep Retro ini hadir di antara pemukiman warga di Desa Tlumbung, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro. Kedai Nostalgia ini, sukses mencuri perhatian anak muda dengan gagasan daur ulang limbah menjadi properti.
Saat ngopi di kedai ini, pengunjung disuguhkan properti dari bahan bekas, seperti ban mobil bekas, krat minuman, hingga limbah kayu. Hal ini, yang menjadikan suasana menarik, karena duduk dan bersandar di properti yang tak wajar.
Tak menggunakan sofa atau kursi kelas elite lainnya, kedai ini menggunakan kursi dari ban mobil bekas yang dianyam menggunakan tali tambang. Anyaman tambang dan empuknya karet ban membuat kursi terasa nyaman saat di duduki. Sehingga menjamin pengunjung tak bosan untuk beranjak.
Tak hanya meja dan kursi dari bahan bekas. Pada dinding-dinding kedai ini, juga terpampang bermacam-macam poster lawas, sehingga membuat pengunjung merasakan suasana retro, ketika ngopi di Kedai Nostalgia ini.
Pengelola Kedai Nostalgia, Nailis Saadah mengungkapkan, ide unik menggunakan barang bekas sebagai properti ini muncul dari banyaknya limbah di rumahnya. Ia kemudian, memanfaatkan barang-barang yang tak terpakai ini, menjadi properti.
"Entah dinamai limbah atau barang bekas ya. Ban-ban mobil ini kalau mau buang repot, di buang juga sulit, mau buangnya kemana, di bakar apalagi,” ungkap Nailis, sapaan akrabnya ditemui di Kedai Nostalgia, Sabtu (1/3/2025).
Selain penggunaan barang bekas sebagai properti. Kedai ini juga berdiri di sebuah bangunan kuno atau jaman dulu (jadul). Kesan kuno ini nampak dari spot yang ditonjolkan oleh pengelola kafe. Nailis mengakui, kedai ini ia konsep menjadi kafe tumbuh. Alias kafe yang akan berubah seiring berjalannya waktu.
Suasana teduh ala perdesaan di tambah bangunan tua membuat suasana kerja, mengerjakan tugas, hingga nongkrong terasa lebih betah untuk berlama-lama.
"Kita memang menyuguhkan suasana pulang. Pulang ke rumah bapak, mudik, pulang ke rumah orang tua,” tutur Nailis.
Nailis menambahkan, kedai-nya buka dari jam 09.00 WIB pagi hingga 02.00 WIB dini hari. Dengan menu seadanya, namun bikin nagih. Ia tak membeber detail menu unggulan yang ia suguhkan di kedai tersebut.
"Nggak ada yang istimewa dari menu kami. Tapi di jamin pesan lagi,” tutup alumnus Psikologi UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut. [riz/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini