Reporter: M. Anang Febri
blokBojonegoro.com - Tuntas dari pesarean Syaichona Moh. Cholil Bangkalan dan Ponpes Tebuireng berziarah di Hadratussyaikh KH. Hasyim Asyari, peserta ziarah muassis NU dari PCNU Bojonegoro beserta Banom dan Lembaga menuju ke Kediri.
Tepatnya berziarah di area pesarean aulia di Tambak, Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Di lokasi tersebut, disareaken KH Hamim Tohari Djazuli atau Gus Miek, KH. Achmad Siddiq dan salah satu tokoh pendirian awal NU Bojonegoro, KH. Rohmad Zubair.
Secara bergantian, doa dipimpin Katib PCNU Bojonegoro KH. Hilmi Al Jumadi dan Wakil Syuriah KH. Syaifur Rochmah. Tampak, pemimpin rombongan KH. Saeful Hidayat al Tambakrejo beserta peserta ziarah tetap semangat, walaupun sampai di lokasi pukul 03.45 WIB.
Prosesi ziarah baru mulai setelah salat Subuh, diawali dari makam Gus Miek. Setelah itu ke Mbah Siddiq, dan ditutup di Mbah Rohmad Zubair.
Siapa Mbah KH. Rohmad Zubair?
Berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Bojonegoro menurut sejumlah literasi berawal dari wilayah barat Kabupaten Bojonegoro, tepatnya Kecamatan Padangan. Yakni dengan perintis utama KH. Hasyim Jalakan.
Sampai di Kota Bojonegoro, Mbah Hasyim diceritakan meminta anaknya, yaitu KH. Soleh Hasyim, untuk menikah dengan putri Kiai Yahya Kauman Bojonegoro (yang kala itu jadi Imam Khotib Bojonegoro), agar bisa menyebarkan penyebaran NU di tanah Bojonegoro. Sekitar tahun 1940, KH. Soleh Hasyim Jalakan sudah memulai mensyiarkan NU di Kota Bojonegoro.
Sepeninggal KH. Sholeh Hasyim, estafet syiar NU di Kota Bojonegoro dilanjutkan KH. Rohmad Zubair yang berasal dari Kabupaten Tulungagung. Mbah Rohmad murid KH. Wahab Hasbullah, muassis NU. Mbah Rohmad datang ke Bojonegoro sekitar tahun 1952 dan tinggal di Kauman.
Selama tinggal di Kauman Bojonegoro, Kiai Rohmad mengenalkan NU ke masyarakat melalui pengajian-pengajian.
Dalam kepengurusan NU Bojonegoro generasi pertama (1953), menghasilkan susunan pengurus Syuriah: Kiai Baliya Mojokampung, KH. Kholil Baureno, dan Kiai Masruchin Maksum Kauman. Dengan Ketua Tanfidziyah KH. Rohmad Zubair dan Wakil Ketua M. Dimyati.
Di bawah kepemimpinan KH. Rohmad Zubair, NU Bojonegoro kian kuat. "Diantara tinggalan beliau yang masih dikenang hingga sekarang adalah tanah kantor PCNU Bojonegoro dan sekitarnya hasil tinggalan beliau," kata Gus Syaif. [feb/mad]
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published