21:00 . Imam Muhlas, Sempat Disebut Bakul Rosok, Tak Henti Berinovasi dengan Sampah Kini Jadi Berkah   |   20:00 . 3 Langkah Strategis PHE Di Era Transisi Energi dan Dekarbonasi   |   19:00 . Resmi Dilantik Jadi Pj Bupati Bojonegoro, Ini Strategi Adriyanto Kedepan   |   18:00 . Mantan Bupati Serahkan Memori Jabatan ke Pj Bupati Bojonegoro   |   17:30 . Agustus 2023, Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina Catatkan Kinerja Positif Produksi Minyak   |   17:00 . Adriyanto Resmi Jabat Pj Bupati Bojonegoro, Gubernur Jatim : Selamat Bertugas   |   16:00 . Haa!! Puluhan Handphone Diduga Dicopet saat Konser Tipe-X di Bojonegoro   |   15:00 . Sendang Tirta Arum: Jejak Pemandian Ratu Tribuana Tunggadewi di Bojonegoro   |   11:00 . Ada Kemudahan Tersendiri, Warga Desa Berternak Sekaligus Bertani   |   08:00 . Sebelum Tampil di All Out Festival, Aldi Taher Kunjungi Ayam Ternak Bojonegoro   |   07:00 . Sujiwo Tejo Jagong di Warkop Bu Tyok, Bojonegoro   |   23:00 . Asal Mula Desa Buntalan dan Situs Fosil Jadi Kekayaan yang Terpendam   |   22:00 . Launching Buku Mendadak Melow, Bupati Anna Nyanyikan Lagu Sampai Jumpa   |   21:30 . Tari Kembang Kayangan Buka Acara Bedah Buku di Pendopo   |   21:00 . Kejar 1 Juta Barel, Industri Hulu Migas Butuh Investasi sekitar US$20 Miliar per Tahun   |  
Mon, 25 September 2023
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

PD Muhammadiyah Tekankan Politik Etik

blokbojonegoro.com | Sunday, 29 April 2018 13:00

PD Muhammadiyah Tekankan Politik Etik

Kontributor: Apriani

blokBojonegoro.com - Dalam dialog publik yang diselanggarakan oleh Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Bojonegoro, yang dihadiri sekitar 200 orang mulai dari PD Muhammadiyah, Majlis dan Lembaga, Pimpinan Orto daerah, Pimpinan Cabang se-Kabupaten Bojonegoro di Aula Gedung Dakwah Bojonegoro pada Minggu (29/4/2018), mengambil tema 'Politik Etik Muhammadiyah, Dinamika Pemikiran dan Implementasi'.

Dialog itu memberi kesan atau menekankan bahwasannya sangat diperlukan Muhammadiyah dalam berpolitik menggunakan etika. Pasalnya, bagi Muhammadiyah politik etik merupakan nilai yang terkandung dalam politik kebangsaan dan kerakyatan, hal itu hanya dapat diperankan manakala politik kekuasaan dapat direbut.

"Tetapi untuk mencapai politik kerakyatan dan kebangsaan, politik kekuasaan harus diraih terlebih dulu, ini dalam rangka menegakkan politik kebangsaan dan kerakyatan intinya disitu, itulah yang harus dilakukan muhammadiyah jika ingin membangun bangsa dan umat," ujar Sekretaris M. Yazid Mar'i kepada blokBojonegoro.com.

Selain itu, dalam dialog publik tersebut menghadirkan narasumber dari Majlis Hikmah PWM Jatim, Drs. Suli Daim, M.Hum berbicara tentang Pilkada Bojonegoro dan Jatim di mata Muhammadyah.

Kang Suli Daim mengawali dengan pernyataan Kholifah Ali bin Abi Tholib 'Bahwa kedhaliman bukan karena banyaknya orang yang jahat, tetapi lebih karena banyaknya orang baik yang diam. Beliau juga mengutip pernyataan Presiden Turki Racep Tayyib Erdorgen, bahwa negara akan dikuasai oleh orang-orang jahat, jika orang-orang baik tidak ikut politik.

"Sedangkan menurut Yusril Izza Mahendra, segudang kepintaran tak ada harganya jika dibandingkan dengan segenggam kekuasaan. Dan ada pula pernyataan dari Amin Rais yang menyebutkan, politik tidak bisa dipisahkan dengan agama, karena akan menjadi bringas dan eksploitatif," terang Suli Daim dalam menyampaikan materi.

Sementara itu, DR.H. Suyoto, M.Si. sebagai narasumber berbicara tentang Menggugat Peran Politik Muhammadiyah (Politik Muhammadiyah Harapan dan realitas).

Kang Yoto mengajak warga Muhammadiyah yang hadir, untuk mengganti sofrware lama tentang politik untuk ke sofeware baru. "Kita tidak boleh lagi memandang masif tentang politik, karena hakekat politik sesungguhnya adalah publik, yaitu bagaimana publik harus direbut," ujarnya dalam penyampaian materi.

Mantan bupati Bojonegoro itu juga menambahkan, menjaga jarak yang sama dengan partai politik dalam perspektif Muhammadiyah, tentu tidak bisa difahami hanya sebagai penonton, tapi harus dimaknai sebagai aktor, yaitu harus bergerak dan ikut berperan dalam pemenangan calon pemimpin.

Hal itu dianggap penting karena muhammadiyah dapat berperan serta dalam memberikan kontrubusi positif pada arah pembangunan bangsa dan umat, termasuk Bojonegoro. Dengan sedikit jok-jok khasnya, ia membaca bahwa keputusan panitia menghadirkan Kang Suli Daim dan dirinya sebagai narasumber menandakan bahwa muhammadiyah telah bergerak pada tataran praktis politis, bukan sekadar filosofis politik.

Dapat dimaknai, bahwa warga Muhammadiyah tidak hanya cerdas tapi juga cerdik, maka tentu tidak sekadar memilih, tapi juga berupaya untuk menang. "Maka tentu gerakan riil, shodaqoh politik, keseriusan peran warga persyarikatan di semua level, struktural, dan sosial adalah jalan pilihan politik Muhammadiyah," tuturnya.

Sementara Wakil Ketua yang membidangi LHKP Drs. Sholihik Jamik, M.Hum mengamini pernyataan Kang Yoto prihal kecerdasan sekaligus kecerdikan Muhammadiyah berpolitik. Selain itu, juga dipandang perlu untuk membuat sekolah politik bagi kader-kader Muhammadiyah, sebagi bentuk regenerasi.[ani/mu]

Tag : muhammadiyah



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat