Gandeng TBM Semesta Kecil, Dosen IKIP PGRI Bojonegoro Gelar Sekolah Alam
blokbojonegoro.com | Monday, 22 July 2019 09:00
Reporter: Nur Muharrom
blokBojonegoro.com - Keceriaan dan antusias anak-anak tergambar ketika mengikuti kegiatan sekolah alam yang diadakan oleh dosen IKIP PGRI Bojonegoro, yang bermitra dengan TBM (Taman Bacaan Masyarakat) Semesta Kecil, Desa Samberan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Salah satu tim dosen dari IKIP PGRI Bojonegoro, Yuniarta Ita Purnama menerangkan, kegiatan ini adalah kegiatan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) yang merupakan salah satu skema dari program Pengabdian Kepada Masyarakat di bawah naungan dan binaan Kementerian Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
“PKMS ini merupakan suatu kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Kompetitif Nasional di bawah binaan Ristekdikti,” jelas Yuniarta.
Sekolah alam merupakan suatu kegiatan yang dilakukan di alam bebas, tanpa terikat oleh peraturan dan formalitas sekolah pada umumnya.
Pada kegiatan sekolah alam, jelas Yuniarta, anak-anak diberikan kebebasan untuk mengekspresikan diri dan bakatnya tanpa batas.
Kegiatan sekolah alam ini bertujuan untuk memberikan contoh penerapan berbagai macam media pembelajaran Bahasa Inggris dan berbagai strategi pengajarannya. "Sehingga guru tidak monoton dalam mengajar dan mampu mengaplikasikan berbagai metode yang aktif, kreatif, inovatif dan rekreatif," paparnya.
Yuniarta menjelaskan, media yang sudah diaplikasikan pada sekolah alam ini adalah media yang bernama 'planting time'. "Di sini anak-anak memahami materi tentang waktu 'time' dan mengungkapkannya dengan menggunakan bahasa Inggris," ungkapnya.
Sementara Nur Hidayat, selaku ketua TBM Semesta Kecil mengungkapkan, kegiatan yang diadakan oleh dosen IKIP PGRI Bojonegoro ini memberikan stimulus bagi TBM yang ia kelola, agar kedepannya bisa melaksanakan sekolah alam secara rutin, dan menjadi salah satu program TBM yang harus dilestarikan.
"Karena sekolah alam ini sudah terbukti memberikan semangat bagi anak-anak untuk terus belajar dimanapun mereka berada, dan memberikan wawasan agar mereka mencintai alam sekitarnya,” jelas Nur Hidayat yang juga guru madrasah ibtidaiyah.
Kegiatan sekolah alam sendiri diikuti 62 anak yang berusia sekitar 10 hingga 12 tahun, yaitu siswa–siswi kelas 4, 5 dan 6 pada jenjang Sekolah Dasar yang rata-rata berasal dari SD desa setempat.
Salah satu peserta sekolah alam, Cynta Intan Ramadhany (11) mengaku, kegiatan di luar sekolah ini adalah pengalaman pertama kali baginya diajak belajar di luar ruangan. “Saya senang sekali diajak jalan-jalan, belajar Bahasa Inggris, senam otak, bernyanyi dan ada hadiahnya,” jelas Cynta.
‘Planting time’ diaplikasikan dengan cara guru menunjukkan jam, semisal jam setengah dua, kemudian anak-anak harus mecari bunga yang bertuliskan “half” “past” dan “one” atau “half” “to” dan “two”, dan menanamnya pada pot bunga yang telah disediakan dengan urutan yang benar. Permainan ini bisa dilakukan dengan cara berkelompok maupun individu.
Talitha Anindya Cetta, peserta sekolah alam lain mengatakan, kegiatan belajar Bahasa Inggris yang ia ikuti di sekolah alam menjadi lebih menyenangkan, tidak membosankan, dan mudah difahami.
“Pokoknya senang sekali mengikuti sekolah alam ini, karena bisa belajar sambil bermain. Saya bisa mengetahui jam-jam dalam Bahasa Inggris dengan lebih mudah,” jelas Talitha senang. [mu]
Tag : TBM SEMESTA KECIL, IKIP PGRI BOJONEGORO, SEKOLAH ALAM BOJONEGORO
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini