06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Pladu, Munggut dan Ngumboh

blokbojonegoro.com | Friday, 20 December 2019 06:00

Pladu, Munggut dan Ngumboh

Reporter: Muharrom

blokBojonegoro.com – Seminggu terakhir ini, media sosial terutama Facebook benar-benar meriah dengan tiga kata; pladu, munggut dan ngumboh.

Kata tersebut mempunyai arti atau maksud yang kemungkinan sama, yakni ikan tengah mabuk akibat pergantian kondisi air. Ya, memang Bengawan Solo telah berubah dari debet air minim menjadi melimpah.

Warna air sungai terpanjang di Jawa tersebut kecokelatan. Setelah sebelumnya bening berubah kehitaman yang diduga tercemar limbah.

“Kalau di bagian timur air mabuk di bengawan disebut munggut,” kata seorang warga yang tengah mencari ikan semalam di wilayah Kedungbondo, Kecamatan Balen, Arif.

Arif yang mengaku asal Desa Kabunan, Kecamatan Balen, Bojonegoro itu menambahkan, jika di bagian barat Bojonegoro warga menjuluki dengan pladu.

“Di selatan dan beberapa daerah lain dikatakan ngumboh,” tambah warga lain, Yanto.

Pladu, munggut dan ngumboh memang kata yang selalu dinanti oleh warga di bantaran Bengawan Solo. “Kita sudah menanti beberapa kali, tapi disampai bawah wilayah Kanor,” jelas Fauzi, warga Desa Sarangan, Kecamatan Kanor.

Sebab, ketika itu terjadi, maka pesta tersaji dengan berbagai jenis ikan, mulai tawes (bader/keplekan), nila/mujaer, jambal (rengkik) dan patin (jendil). Atau ikan khas bengawan lain yang disebut warga bernama keting, garingan, kecot, arengan, sili dan lain-lain. [mu/ito]

Tag : pladu, munggut, ngumboh, nggawan, bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat