Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Disperta Petakan Lahan Pertanian Endemik Serangan Tikus

blokbojonegoro.com | Monday, 17 February 2020 14:00

Disperta Petakan Lahan Pertanian Endemik Serangan Tikus

Reporter:  M Safuan

blokBojonegoro.com - Wabah serangan hama tikus yang menyerang tanaman padi di Bojonegoro memang sangat dikeluhkan petani. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro, guna mengurangi hama pengerat ini mulai dengan membangun rumah burung hantu hingga memberikan umpan obat tikus.

"Untuk bantuan umpan obat tikus tahun 2019 lalu telah memberikan obat racun tikus sebanyak 6 ton kepada petani," ungkap Kabid Holtikultura dan Tanaman Pangan, Disperta Bojonegoro, Zaenal Fanani.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada petani untuk membangun rumah burung hantu. Pasalnya dengan keberadaan rumah burung tersebut bisa sedikit mengurangi hama tikus yang merusak tanaman padi petani.

"Dengan adanya burung hantu itu, satu malam burung hantu bisa memakan sekitar 15 ekor hama tikus," terang Zaenal.

Adapun lahan pertanian yang berendemik hama tikus yakni kecamatan Balen, Kapas, Baureno, Dander, Kanor, Kedungadem, Kepohbaru dan Sumberrejo. "Biasanya lahan pertanian itu yang sering terkena hama tikus," beber Zaenal.

Untuk mengurangi dampak serangan hama tikus, petani di Kabupaten Bojonegoro, melakukan upaya pengendalian dengan memasang jebakan hingga penaburan racun tikus di lahan mereka. "Mereka juga biasanya menangkap tikus secara serentak (geropyokan) di lahan pertanian mereka," pungkasnya. [saf/lis]


Tag : Hama, tikus, petani



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini