Komitmen Tukar Guling TKD, Embung Desa Gayam Mulai Dibangun
blokbojonegoro.com | Tuesday, 14 July 2020 12:00
Reporter: Parto Sasmito
blokBojonegoro.com - Sebagai bentuk komitmen operator lapangan Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited dalam melakukan tukar guling Tanah Kas Desa (TKD) Desa/Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, hari Selasa (14/7/2020) melakukan syukuran terkait pencanangan embung di desa setempat.
Bertempat di lokasi pembangunan di Kali Glonggong di Desa Gayam, hadir pada kesempatan tersebut forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam) Gayam, Badan Pertanahan Negara (BPN) Bojonegoro, Kepala Desa Gayam dan perwakilan dari EMCL.
Kepala Desa Gayam, Winto menyampaikan terimakasih atas kerjasama yang baik semua pihak, terutama kepada EMCL, komitmen tukar guling TKD bisa terwujud.
"Perjalanan panjang mulai tahun 2013, eks bengkok atau TKD digunakan untuk negara, dulu seluas sekitar 12,3 hektar sudah diganti dengan luas 20,1 hektar," kata Winto.
Dari luas tanah yang sudah diganti itu, sudah dibangun lapangan sepak bola dan embung desa yang saat ini sudah mulai pengerukan. Khusus untuk embung, dibangun di 2 tempat, yakni di Kali Dusun Glonggong di tanah seluas 2 hektare dengan daya tampung air 14.000 m2, dan embung di Dusun/Gayam seluas 6.900 m2 dengan volume tampung air.6.250 m3. Dalam pembangunan ini EMCL menggandeng mitra program, yakni Lembaga Informasi dan Komunikasi Masyarakat Banyuurip Bangkit (LIMA 2B).
"Di luar nilai TKD, pembangunan juga dilakukan dengan anggaran dari program kemasyarakatan," tutur Winto.
Camat Gayam, Agus Hariana berharap, agar nantinya setelah embung selesai dibangun, Pemerintah Desa Gayam dapat berinovasi agar pemanfaatan embung bukan hanya untuk petani di sawah, melainkan ada nilai ekonomis denga pengembangan di sektor pariwisata.
"Semoga adanya embung ini bisa lebih mensejahterakan petani dan meningkatkan perekonomian warga di sini," harap camat.
Perwakilan dari EMCL, Ichwan Arifin menyampaikan, kegiatan tasyakuran dan seremonial hari ini, juga sebagai bentuk tranparansi, yang mana masyarakat bisa mengetahui ada kegiatan apa di desa.
"Selain sebagai adat dan berdoa, warga juga tahu kalau ada alat berat di sini ada proses pembangunan embung Desa Gayam. Harapan semua dapat berjalan lancar, dan nantinya memberikan banyak manfaat bagi masyarakat," ujar Ichwan.
Acara pencanangan embung Desa Gayam, ditandai dengan pecah kendi, sebagai tanda dimulainya pengerjaan. [ito]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini