Berawal dari Iseng, Warga Sukowati Sulap Limbah Bambu Menjadi Miniatur Air Mancur
blokbojonegoro.com | Saturday, 12 September 2020 18:00
Reporter : Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Bambu bagi masyarakat Bojonegoro bisa dikatakan sudah tak asing lagi. Bambu bisa digunakan sebagai bahan bangunan maupun anyaman untuk alat rumah tangga seperti Bakul atau Wakul, Tampah, Besek, Keranjang dan alat dapur lainnya.
Namun, di tangan Samsul Hadi (35), warga Dukuh Glagah, Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, bambu tak sekadar digunakan untuk membuat alat rumah tangga maupun bahan bangunan. Bahkan ia mampu menyulap bambu menjadi miniatur air mancur yang sangat bagus dan unik.
Berawal dari iseng, ia mampu merubah limbah bambu bekas menjadi kerajinan tangan yang khas. Ia membuat sebuah miniatur kincir air yang cocok digunakan untuk hiasan taman.
"Awalnya cuma iseng karena melihat banyak bambu yang berserakan dirumah, kemudian saya melihat tutorial pemanfaatan bambu bekas di youtube dan kemudian saya menemukan cara membuat miniatur air mancur dari bambu," ujar Samsul Hadi, Sabtu (12/9/2020).
Untuk membuat satu miniatur, ia membutuhkan waktu selama satu sampai tiga hari, tergantung kerumitan dalam pembuatannya. Sebab, didalam satu set miniatur air mancur, ada beberapa hiasan, seperti kincir air, orang-orangan dari kayu hingga hiasan atap untuk orang-orangan tersebut.
Dalam pembuatannya, ia mengaku tidak menemukan kendala yang begitu berarti. Namun, membutuhkan kejelian dalam pembuatanya, seperti kincir air atupun miniatur orang-orangan agar bisa bergerak.
"Yang sedikit rumit itu dalam pembuatan kincir air, orang-orangan dan pemasangan selang airnya, agar bisa berputar jika dialiri air dari pompa listrik," sambungnya.
Walaupun terbilang baru digelutinya selama 3 minggu, bapak dua anak ini mengaku sudah banyak masyarakat yang tertarik dengan buatanya tersebut. Walaupun masih didominasi pembeli dari wilayah Bojonegoro, tetapi ada juga pembeli yang berasal dari luar Kabupaten, seperti Kabupaten Tuban.
Untuk satu set miniatur air mancur, ia menjualnya seharga Rp125 ribu tanpa pompa air dan Rp150 ribu dengan pompa air. Terkait pencualan sendiri, selama ini ia memanfaatkan media sosial, khususnya facebook.
"Sementara saya hanya melayani Cash On Delivery (COD), tetapi rencana kedepanya saya menggunakan pembayaran secara online, tergantung jauhnya pembeli," pungkasnya.[din/ito]
Tag : Sukowati, kerajinan, Bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini