21:00 . Tingkatkan Derajat Kesehatan Pekerja Lewat Program Atraktif, Pertamina EP Cepu Catatkan Rekor Muri   |   18:00 . Tim Pemenangan Teguh-Farida Akui Tak Tahu Kampanye ‘Bojonegoro Klunting’ di Kepohbaru   |   16:00 . Kampanye Hari Terakhir Pilbup Bojonegoro Berujung Ricuh, Warga Saling Lempar Batu   |   15:00 . 22 TPS di Sekar Bojonegoro Sulit Dijangkau, Ada yang Gegara Jembatan Putus   |   12:00 . Peringati Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronis, Dinkes Bojonegoro Ajak Warga Jaga Kesehatan Paru   |   19:00 . Diduga Tak Netral, PMII Bojonegoro Minta Ketua Bawaslu Mundur   |   17:00 . Beredar Foto Ketua Bawaslu Bojonegoro Berkaos PDI-P, Benarkah?   |   16:00 . Kembangkan Potensi, PEP Sukowati Gelar Pelatihan Pengolahan Herbal   |   15:00 . 5 Tersangka Korupsi Mobil Siaga Bojonegoro Segera Disidang   |   06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |  
Sun, 24 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Banyak Orang Menanam Bunga saat Pandemi, Omset Pedagang Naik 70%

blokbojonegoro.com | Monday, 02 November 2020 14:00

Banyak Orang Menanam Bunga saat Pandemi, Omset Pedagang Naik 70%

Kontributor: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Di tengah terpuruknya perekonomian masyarakat akibat Covid-19, rupanya membawa berkah tersendiri bagi pedagang tanaman hias.

Lantaran saat pandemi masyarakat kebanyakan beraktivitas di rumah, sehingga untuk menambah kesibukan selain work from home mereka memilih menanam bunga.

Seperti yang terpantau di sekitar jalan veteran Kota Bojonegoro.

Susianik, salah seorang pedagang tanaman hias di jalan veteran ini berujar, ia menjual berbagai jenis tanaman hias sejak tahun 2014. Termasuk yang saat ini tengah populer di kalangan pecinta tanaman hias.

Adapun tanaman hias yang dijualnya terbaru yakni jenis Aglonema, monstera, keladi, janda bolong, water melon, bambu hoki hingga jenis mawar impor yang kini penjualannya meningkat tajam.

"Jenisnya banyak ada aglonema hingga keladi dan mawar impor yang sedang naik daun di masyarakat," ungkap Susianik.

Tanaman hias ini harganya tergolong cukup fantastis. Aglonema Rp175.000, janda bolong Rp40.000 hingga Rp350.000, keladi Rp50.000-Rp250.000, monstera Rp200.000-Rp700.000 hingga mawar impor terbaru baik baby rose maupun candy seharga Rp15.000-Rp30.000. Dan bambu hoki Rp40.000 hingga Rp75.000.

"Termahal tanaman hias jenis monstera bisa mencapai Rp700.000," imbuhnya.

Delapan bulan terakhir ini tepatnya saat pandemi, Susianik mengaku omzetnya meningkat drastis mencapai 70 persen. Atau omzet per bulan yang ia peroleh saat pandemi covid-19 sekitar Rp200 juta.

"Sebelum pandemi banter Rp120 juta, saat ini bisa mencapai Rp200 juta per bulannya," katanya.

Sementara itu, salah seorang pembeli yang enggan disebutkan namanya mengaku, tergoda aneka jenis tanaman yang saat ini populer. Seperti halnya bambu hoki maupun keladi.

Ia rela mengeluarkan ratusan ribu rupiah untuk bisa memiliki tanaman hias tersebut.

"Banyak tanaman hias yang fenomenal saat ini, tapi saya lebih tertarik bambu hoki dan keladi. Metode penanaman dan perawat juga cukup mudah dilakukan," pungkasnya. [liz/mu]

Tag : ingat pesan ibu, pandemi, covid 19, tanaman hias, penjualan tanaman hias, tanaman hias veteran, pedagang bunga, pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan, satgas covid 19



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat